Rabu, 07 November 2012

 Kisah Dua Ekor Tikus

 Kisah Dua Ekor Tikus

Di dalam got yang gelap hiduplah dua ekor tikus yang saling bersaudara. Suatu saat kedua ekor tikus ini melihat sebuah roti keju dari lubang sebuah selokan. Tikus-tikus ini ingin sekali memakannya tetapi sayang lubang selokan itu tertutup oleh jeruji besi yang sangat kuat.

Kedua tikus ini berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan jeruji besi itu dengan gigi-gigi mereka yang tajam tetapi gigi mereka mulai rusak karena jeruji besi itu terlalu keras bagi gigi mereka yang kecil.

Kedua ekor tikus ini kecapaian, dan butuh istirahat. Tikus pertama berkata dalam hatinya: “Aku tidak akan menyerah, setelah ini aku akan menghancurkan jeruji besi itu dengan sekuat tenagaku. Pantang menyerah adalah pangkal dari keberhasilan !” Tikus kedua termenung dan berpikir : “Aku akan kehilangan semua gigiku jika aku nekat menggigiti jeruji itu. Ada baiknya kalau aku mengambil jalan lain saja untuk mendapatkan roti keju itu.”

Setelah beristirahat sejenak, tikus pertama mulai menggigiti lagi jeruji besi itu dengan sekuat tenaga sedangkan tikus kedua mundur diri dari usahanya. Melihat tikus kedua mundur diri tikus pertama mulai mengejek saudaranya itu katanya : “Kamu itu sifatnya mudah menyerah dan tidak ulet bekerja, mana mungkin kamu bias berhasil dalam kehidupanmu?” Tikus kedua tidak mempedulikan ejekan saudaranya, dia mundur mencari jalan lain ke tempat roti keju itu.

Akhirnya tikus kedua berhasil memperoleh jalan ke tempat roti keju itu sedangkan tikus pertama kelelahan dan hancur giginya karena menggigiti jeruji besi itu.

Cerita ini merupakan cerita yang agak kontradiktif tetapi yang ingin disampaikan dari cerita ini adalah hendaklah kita memakai kejelian dan kecerdasan kita untuk memecahkan masalah kita dan bukan hanya mengandalkan keuletan dan kerajinan kita untuk bekerja. Pantang menyerah cukup baik, tetapi jika tanpa kecerdasan semuanya sia-sia, maka pakailah kecerdasan kita.

Berbagi dan Berbahagialah

 Berbagi dan Berbahagialah

Alkisah, ada seorang anak kelas 5 SD bernama Adi. Setiap hari, Adi tiba di sekolah pagi-pagi sekali. Biasanya saat ia datang, belum ada satu pun teman sekelasnya yang datang.

Suatu hari, saat istirahat, Adi terkejut melihat bekal yang dibawanya dari rumah berkurang separuh . “Siapakah gerangan yang mengambil bekalku?” batinnya dalam hati sambil mengitarkan pandangan curiga ke seputar kelas.


Sepulang dari sekolah, diceritakan kasus bekal yang hilang kepada ibunya. “Ibu tidak lupa menyiapkan bekal untukku sebanyak dua potong kan?” tanya Adi penasaran.

“Iya, Ibu ingat sekali menyiapkan bekalmu dua potong, bukan sepotong,” jawab ibu Adi meyakinkan.
Seminggu kemudian, saat kembali ke kelas, tanpa sengaja, Adi terkejut melihat penjaga sekolah mengendap-endap memasuki kelas yang masih kosong. Dia membuka tas Adi dan mengambil sepotong bekalnya. Kemudian bergegas pergi dengan muka tampak tertekan dan murung.

Sepulang dari sekolah, Adi menceritakan kejadian itu kepada ibunya. “Ibu, ternyata pencurinya si penjaga sekolah. Apa yang harus Adi lakukan, Bu? Kalau Adi laporkan ke wali kelas atau kepala sekolah, dia pasti diberi sanksi, bahkan mungkin dikeluarkan dari sekolah. Kasihan kan, Bu. Walaupun orangnya baik, tapi yang diperbuat kan salah”.

Dengan tersenyum sayang, ibunya menjawab, “Saran ibu, jangan dilaporkan dulu ke sekolah. Ibu kenal baik keluarga penjaga sekolahmu itu. Dia bukan penjahat. Pasti karena terpaksa dia mengambil setengah bekalmu. Dan masih berbaik hati meninggalkan setengahnya untuk Adi agar Adi tidak kelaparan. Begini saja, besok akan Ibu siapkan bekal lebih banyak, dua kali dari biasanya. Adi berikan sebungkus kepada penjaga sekolah. Cukup berikan saja, tidak perlu menegur atau berkata apapun kepadanya. Kita lihat apa reaksinya, setuju?”

Keesokan harinya, Adi menemui penjaga sekolah dan menyerahkan sebungkus bekal. Penjaga sekolah terkejut sesaat, wajahnya pucat dan takjub. Dengan tangan gemetar, diterimanya bingkisan itu. Tampak matanya berkaca-kaca.

Sambil terbata-bata dia berkata, “Terima kasih, terima kasih Nak. Bapak minta maaf telah mengambil setengah jatah bekal Nak Adi. Bapak sungguh menyesal dan dihantui perasaan bersalah. Bapak lakukan karena terpaksa. Anak bapak sakit, sedangkan uang kami tidak cukup untuk membeli makanan karena istri bapak memerlukan biaya untuk melahirkan. Mohon maafkan Bapak, Nak. Bapak berjanji tidak akan mengulanginya. Dan terima kasih karena tidak melaporkan kepada pihak sekolah sehingga Bapak masih bisa bekerja. Sampaikan permintaan maaf dan terima kasih kami pada ibumu. Sungguh beliau seorang ibu yang baik dan bijak”. Sambil mengangguk senang, Adi meninggalkan penjaga sekolahnya.

Bro,
kesalahan, walau dengan alasan apapun, tidak akan menjadi benar. Mau menyadari, mengakui kesalahan, dan meminta maaf adalah sebuah kebesaran jiwa. Dan berjanji untuk tidak mengulangi adalah kebijaksanaan tertinggi.

Sebaliknya, bisa memaafkan orang yang bersalah kepada kita bahkan rela memberi bantuan dan menyadarkannya, bukan hanya damai di hati tetapi sekaligus menunjukkan kita, manusia, sebagai makhluk yang ber-Tuhan. Maka jelas sekali, jika bisa berbagi, kita akan bahagia. Share and be happy.

SIMPAN PERMATA DAN BUANG BATU BURUK

 SIMPAN PERMATA DAN BUANG BATU BURUK
Saat aku mulai mengenal kampung tempatku tinggal, kakek Otto sudah begitu populer. Dia tinggal sebatang kara saja, namun tidak pernah terlihat menganggur ataupun kesepian. Di pagi hari, aku biasa melihat kakek Otto pergi ke pasar sementara aku pergi ke sekolah. Sore harinya, kakek terlihat di beranda rumah sedang mengerjakan sesuatu, seringkali ditemani beberapa pemuda atau para tua-tua kampung sambil bercengkrama entah tentang apa.
Kabarnya kakek Otto punya seorang anak laki-laki. Beliau sendiri terkadang menyisipkan cerita tentang anaknya saat berbincang. Anak yang sangat baik, suka membantu kakek Otto mengerjakan banyak hal sejak usianya sangat belia. Dari mengurus rumah hingga menjalankan bengkel kecil Otto, si anak selalu terlibat. Bahkan saat sudah bisa bekerja sendiri, kakek Otto mengaku beberapa barang berharga miliknya adalah pemberian dari anaknya.
Kerap kali orang-orang menanyakan di mana sekarang anak itu, dan mengapa tidak pernah berkunjung. Kakek Otto hanya menjawab dia tidak ingin merepotkan anaknya, karena itu dia menghindari kontak dengannya. Melihat keceriaan kakek, tidak ada orang yang memikirkan hal ini lebih jauh.
Suatu hari, kedatangan seorang pria di rumah kakek Otto menarik perhatian para tetangga. Bukan saja karena kakek Otto selama ini tidak pernah kedatangan tamu dari luar kampung, tapi juga penampilan tamu itu sangat acak-acakan. Kakek Otto hanya tersenyum ramah pada orang-orang yang memandang mereka dengan rasa ingin tahu. Belakangan semua orang tahu itu adalah anak kakek Otto yang selalu dibangga-banggakan.
Namun para tetangga termasuk ayah dan ibuku mulai keheranan ketika beberapa kali mendengar keributan dari rumah kakek Otto. Apalagi si anak juga tidak pernah keluar rumah untuk berbaur dengan warga kampung. Warga kerap kali mendapati si anak berkata dengan kasar pada kakek Otto dan bermuka masam. Untung saja suasana tidak enak itu hanya berlangsung sekitar satu bulan, anak kakek Otto kembali menghilang.
Warga pun tidak bisa menahan keingintahuannya, mereka memberondong kakek Otto dengan banyak pertanyaan tentang anaknya. Namun warga harus kecewa karena jawaban kakek Otto tetap saja positif dan membanggakan anaknya. Ketika ditanya mengapa anaknya tiba-tiba pulang, kakek Otto berkata bahwa dia merindukan ayahnya; mengapa perlakuannya sangat buruk, kakek Otto menyangkal, dia bilang anaknya hanya lelah dan selama satu bulan ini dia telah memperlakukan kakek Otto dengan sangat baik.
Seorang warga yang tidak tahan lagi akhirnya berkata dengan jujur bahwa anak kakek Otto terlihat tidak menyenangkan dan heran sekali kakek Otto masih bisa mengatakan sesuatu yang positif tentang anak itu. Akhirnya kakek Otto pun membocorkan sedikit rahasianya.
"Anakku dulu adalah seorang yang baik, hingga dia tahu bahwa aku bukan ayah kandungnya, dan dia sebenarnya anak dari saudagar kaya. Menghadapi kerasnya hidup, dia mulai bertanya-tanya mengapa dirinya tidak pernah dibiarkan untuk tahu dan sedikit mengharap keberuntungan dari ayah kandungnya itu.
"Namun aku memilih untuk mengingat hal-hal baik dan manis yang pernah ada. Itu membuat hidupku terasa lengkap. Tidak ada gunanya mengingat segala keburukan karena tidak ada jika tidak ada yang bisa dilakukan lagi, dan kepahitan itu hanya akan menggerogoti hatimu."

 "Raja Sehari"

 "Raja Sehari"

Dahulu ada sebuah Kerajaan yang sangat aman, rakyatnya makmur dan sentosa. Raja ini selalu memperhatikan dan mementingkan kesejahteraan rakyatnya. Sang Raja selalu berkeliling negeri untuk melihat langsung kondisi rakyatnya.

Suatu Sang Raja mendengar rintihan seorang pemuda yang kelaparan. Si Ibu dengan suara lemah mengatakan kepada anaknya bahwa dia sudah tidak memiliki lagi persediaan makanan. Raja terkejutdi negerinya ada rakyatnya yang kelaparan.

Sang Raja berfikir sebentar. Kemudian dia membuat sebuah kesempatan untuk Sang pemuda. Dia memerintahkan prajuritnya. untuk secara diam-diam membawa sang anak ke istana ketika dia tidur, malam itu juga.

Ketika Pemuda itu tidur, secara diam-diam beberapa Prajurit membawa pemuda tanpa sepengatahuan siapapun termasuk pemuda itu sendiri.

Raja ingin memberikan jabatannya sebagai Raja selama sehari untuk si pemuda tersebut.Diaingin tahu apa yang akan dilakuakn si Pemuda.

Pagi harinya ketika terbangun dari tidurnya si anak heran, dimanakah dia berada? Segera beberapa pembantu istana menjelaskan bahwa dia saat ini di istana kerajaan dan diangkat menjadi Raja.
Para Pembantu istana sibuk melayaninya.Sementara itu di tempat terpisah si ibu kebingungan dan cemas karena dia mendapati anaknya hilang dari rumahnya. Di carinya kemana-mana tapi sang anak pujaan hati tetap tak ditemukannya. Siang harinya sambil menangis dan bercucuran air mata si ibu pergi ke istana Raja untuk meminta bantuan mencari anaknya ke pelosok negeri. Di gerbang istana si ibu tertahan oleh Para Penjaga istana dan tidak diijinkan untuk bertemu dengan Raja.

Namun demikian, seorang Penjaga itu masuk ke dalam dan memberi tahu kepada Sang Raja baru (Pemuda) bahwa di luar istana ada seorang ibu tua lusuh dan kelaparan yang sedang mencari anaknya yang hilang. Sang Raja kemudian memerintahkan untuk mensedekahkan satu karung beras kepada ibu tua miskin tersebut.

Malam harinya Sang Raja baru itu tidur kembali di kamarnya yang megah dan mewah.Tengah malam, Sang Raja yang asli dengan Para Pembantunya secara diam-diam kembali memindahkan pemuda yang sedang tidur lelap itu kembali ke rumah ibunya.

Esok pagi si ibu sangat gembira karena telah menemukan kembali anaknya yang hilang kemarin. Sebaliknya si Pemuda heran kenapa dia ada disini kembali. Si ibu bercerita bahwa kemarin dia mencarinya kesana-kemari hingga pergi ke istana untuk minta bantuan, dan pulangnya dia diberi oleh Raja sekarung beras. Si Anak segera menyadari bahwa dialah kemarin yang memberi sekarung beras itu.

Kemudian bergegas dia pergi ke istana dan menghadap Raja, dengan lugu dia minta diangkat kembali menjadi raja. Walau cuma sehari .Sang Raja segera menolak dengan mengatakan bahwa waktu/kesempatannya menjadi raja sudah habis.

Si Pemuda tetap memohon,sambil menghiba-hiba Pemuda itu minta hanya sejam saja bahkan beberapa menit saja, tetapi Sang Raja tetap menolak

Sang Pemuda pulang dengan hati penuh penyesalan.Kenapa dia sangat kikir dulu, seandainya dia dermawan maka tidak hanya sekarung beras yang dia kirim tetapi mungkin b

Tahukah sahabat ?..

Itulah analogi kehidupan kita sekarang. Kelak di akhirat ada orang-orang menyesal. Mereka tidak pernah beramal untuk akhirat. Mereka tidak pernah mengirim beras ( pahala ) yang banyak untuk kampung akhirat mereka.

Mereka meminta kesempatan untuk kembali ke dunia, agar bisa beramal sebaik mungkin... tapi, itu tidak mungkin... karna hidup hanya sekali.

Maka, mari kita optimalkan kehidupan didunia ini yang hanya sekali, untuk ibadah dan kebaikan. Karena kita tidak tau kapan ajal menjemput kita. Bisa saja, hari ini adalah hari terakhir kita... maka, kenapa kita masih saja berbuat dosa, dan masih ragu dan malas tuk beribadah kepada-Nya?

Begitu banyak kasih sayang Allah Tuhan kita, dengan kasih sayang yang berbentuk berbagai peringatan-peringatan yang datang kepada kita.

PELAJARAN DARI BANTAL BERISI KAPUK

PELAJARAN DARI BANTAL BERISI KAPUK

Seorang Guru terkena serangan jantung karena mendengar banyak gosip dan fitnah tentang dirinya.

Seorang Ibu, salah seorang yang suka menggosipkan Guru itu, menjenguknya dan minta maaf, " Guru, saya minta
maaf karena saya telah membuat gosip dan fitnah terhadap Guru.Jika ada sesuatu yang bisa menghilangkan fitnah dan gosip itu, akan saya lakukan dengan senang hati!"

Guru yang sakit itu menarik bantal dari kepalanya, lalu memberikan bantal itu pada Ibu itu sambil berkata, " Pergilah ke Menara. Di puncak menara sana, ambillah semua kapuk dari dalam bantal itu dan sebarkanlah ke udara!"

Untuk menggembirakan hati Guru, Ibu itu melakukan apa yang diperintahkan Guru. Semua kapuk dari bantal itu disebarkannya ke udara dari menara.

Dalam sekejap, kapuk-kapuk itu terbang kesana kemari diterbangkan angin.

Ibu itu kembali kepada Guru untuk meyakinkan bahwa dia telah melakukan apa yang diperintahkan dengan membawa sarung bantal yang sudah kosong.

" Nah, sekarang pergilah keluar dan kumpulkan semua kapuk kembali, lalu masukkan ke dalam sarung bantal ini," Kata Guru.
" Itu mustahil, Guru !" Jerit Ibu itu. " Angin telah menyebarkan kapuk-kapuk ke segala arah!"

" Begitu juga dengan apa yang anda lakukan pada saya! Gosip dan fitnah itu telah menyebar ke segala penjuru!" Sahut Guru itu dengan tenang.

 "Lalat dan Semut"

 "Lalat dan Semut"

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

"Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar," katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan.

Esok paginya, nampak lalat itu terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.
Seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?" "Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu.
jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.

"Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yg berbeda"

Menyumbang

 Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada. Yang menjadi soal adalah bukan kemampuan berlebih, melainkan niat menolong. Itulah yang menjadi tanda kebersihan dan ketulusan hati.

Mungkin, kita memang harus banyak belajar hal ini.  Seperti misalnya cerita tentang seorang tukang becak bernama Bai Fang Li dari Tianjin, China.Hidup sebagai tukang becak membuat Bai Fang Li harus 'mengencangkan ikat pinggang'. Tinggal dalam gubuk sederhana, makan seadanya sesuai dengan penghasilan yang didapat. Bahkan, seringkali ia harus mengais makanan dari hasil memulung. Padahal, upah dari menarik becak cukup untuk makan sehari-hari.

Ternyata, Bai Fang Li menggunakan hampir semua penghasilannya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.

Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.

Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya. Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya.

Ketika ia tanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.

Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya tersentuh. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh.

Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.

Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya.

Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.

Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut.

Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.

 "Ikan Kelaparan"

 "Ikan Kelaparan"
Sahabat, Beberapa tahun yang lalu sebuah penelitian ilmiah yang penting dilakukan melalui sebuah film documenter. Di situ ditampilkan Dr. Eden Ryl seorang psikolog spesialis perilaku. Di dalam eksperimennya, seekor ikan great northern (sejenis salmon yang bias tumbuh 1,4 meter dengan berat 21 kg) dimasukkan ke dalam akuarium besar. Dia diberi makan berupa ikan-ikan minnow, sejenis ikan sungai yang berukuran kecil 6-10 cm. Selama beberapa hari, kamera digunakan untuk merekam aktivias kedua jenis ikan ini.

Beberapa waktu kemudian, para peneliti mengubah kondisi akuarium degan meletakkan penyekat kaca antar ikan besar dengan ikan kecil Setiap kali ikan besar berupaya memangsa ikan kecil, setiap kali pula ia membentur kaca. Kegagalan demi kegagalan ia alami dalam memperoleh mangsanya dan merasakan sakit di seluruh tubh akibat benturan-benturan pada kaca.

Mungkin dalam hatinya ikan itu berkata...

"Waduh... streesss guwe, dari tadi mulut ini terbentur benda keras terus..."

"Heran, perasaan tidak ada benda didepan guwe.... Wah, mending guwe nyerah ajalah... bisa-bisa mulut guwe, jadi monyong kayak ikan tukul arwana nih, kalo nyoba terus...." (^_^)

"Nyerah bro... guwe nyerah..." kata ikan dalam hati

Nah, akhirnya Ikan besar itupun menghentikan usahanya. Setelah diperkirakan ikan besar sangat kelaparan, peneliti ini mengangkat sekat kaca pembatas tersebut. Ikan-ikan kecilpun dapat berenang bebas demikian pula ikan besar kelaparan tadi.

Apa yang Terjadi ?


Tenyata ikan besar itu tidak berusaha memburu ikan-ikan kecil, sebaliknya ia berenang-renang dikelilingi buruannya. Sebetulnya ia sangat kelaparan, tetapi ia sudah putus asa. Karena gagal mendapatkan mangsanya dan luka di tubuhnya, akhirnya ikan besar ini mati dalam keadaan kelaparan dalam akuarium yang justru dipenuhi dengan makanannya sendiri !
Makanan itupun gagal didapatkannya. Ikan itu sudah YAKIN bahwa makanan itu sudah tidak bisa diraih !

Mungkin ikan-ikan kecil itu bicara dalam hati...

"Dasar Bodoh... badan besar, kok mental kecil dan mudah nyerah... kaciaaaaan deh loe...!" kata ikan kecil sambil meliuk-liukan jari siripnya... he he...

Sahabat, banyak orang yang gagal ketika berada di dalam potensi kesuksesannya. Mereka terus memikirkan jerih payah dan penderitaan yang dilakukan dan terus terpaku pada kegagalan masa lalu. Rasa malu dan sakit akibat kegagalan-kegagalan untuk mencapai sasaran, kecewa karena penolakan-penolakan dan hal lainnya yang mematahkan semangat juangnya. Lama kelamaan terbentuk opini dalam diri mereka bahwa keberhasilan dan kehidupan yang bermakna TIDAK AKAN PERNAH BISA MEREKA RAIH. Putus asa dan daya juang ketika Kesuksesan berada di depan mata.

DUA ORANG PENGEMBARA DAN SEEKOR BERUANG

 DUA ORANG PENGEMBARA DAN SEEKOR BERUANG

Dua orang berjalan mengembara bersama-sama melalui sebuah hutan yang lebat. Saat itu tiba-tiba seekor beruang yang sangat besar keluar dari semak-semak di dekat mereka. Salah satu pengembara, hanya memikirkan keselamatannya dan tidak menghiraukan temannya, memanjat ke sebuah pohon yang berada dekat dengannya.

Pengembara yang lain, merasa tidak dapat melawan beruang yang sangat besar itu sendirian, melemparkan dirinya ke tanah dan berbaring diam-diam, seolah-olah dia telah meninggal. Dia sering mendengar bahwa beruang tidak akan menyentuh hewan atau orang yang telah meninggal.

Temannya yang berada di pohon tidak berbuat apa-apa untuk menolong temannya yang berbaring. Entah hal ini benar atau tidak, beruang itu sejenak mengendus-endus di dekat kepalanya, dan kelihatannya puas bahwa korbannya telah meninggal, beruang tersebutpun berjalan pergi.

Pengembara yang berada di atas pohon kemudian turun dari persembunyiannya.
"Kelihatannya seolah-olah beruang itu membisikkan sesuatu di telingamu," katanya. "Apa yang di katakan oleh beruang itu"

"Beruang itu berkata," kata pengembara yang berbaring tadi, "Tidak bijaksana berjalan bersama-sama dan berteman dengan seseorang yang membiarkan dan tidak menghiraukan temannya yang berada dalam bahaya."
Kemalangan dapat menguji sebuah persahabatan..

"Cermin Kesuksesan"

"Cermin Kesuksesan"

Dikisahkan, ada seorang pria yang sedang mengalami masalah bertubi-tubi. Rumah tangganya tidak harmonis. Bersamaan dengan itu, dia pun terkena perampingan karyawan di perusahaannya sehingga dia harus berhenti bekerja.

Pada waktu yang senggang, dia berpikir dan mengevaluasi diri. Apa yang salah dengan hidupku? Mengapa aku gagal terus? Bagaimana caranya untuk merubah kegagalan dengan kesuksesan?

Dimulailah pencarian jawaban atas pertanyaannya dengan pergi ke toko buku dan membeli buku-buku yang dianggapnya mampu memberi jawaban. Setelah beberapa buku habis di baca, dia merasa tidak puas dan tidak pula menemukan jawabannya. Tiba-tiba timbul inspirasi di pikirannya, kenapa aku tidak menanyakan langsung saja ke penulis buku-buku itu? Pasti akan lebih berhasil bila aku bisa mendapatkan petunjuk langsung dari si penulis. Maka ditemuilah si penulis buku.

Setelah menceritakan semua kegagalan yang dialaminya, dia berkata, “Tuan penulis, tolong ajarkan kepada saya, rumus dan cara yang bisa membuat saya sukses”.

Si penulis pun menjawab, “Kalau anda membaca buku saya dengan teliti, dan menjalankan dengan nyata , tentu akan ditemukan cara-cara menuju sukses”

”Saya sudah membaca habis, bahkan hafal isi buku anda, tetapi tetap saja belum menemukan rumus sukses. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk bertanya langsung”.

Si penulis berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah, saya akan ketemukan kamu dengan seseorang. Biar dia yang memberitahu kamu bagaimana cara sukses dalam hidup ini”.

Dengan gembira si pria bertanya, “Dimana orang itu bisa saya temui?”

Si penulis mengajak pria itu ke sebuah kamar, “Dia ada di dalam kamar ini”.

Maka Pria itu pun mengetuk pintu dan segera masuk ke dalam kamar. Namun dia heran karena tidak ada seorangpun di dalam kamar tsb, yang ada hanya sebuah cermin besar.

Lalu si Penulis berkata, “Lihatlah ke cermin itu. Orang yang ada di cermin itu adalah sang penolong yang kamu cari untuk menunjukkan bagaimana caranya meraih sukses.

Sesungguhnya hanya kamu yang bisa menolong dirimu sendiri, tanpa kamu berani memulai dari dirimu sendiri untuk berusaha dan berjuang maka kamu tidak akan meraih sukses!”

Seketika itu juga si pemuda tersadar, “Terima kasih pak penulis. Saya akan berusaha lebih tekun dan mengandalkan diri sendiri untuk mempraktekkan teori yang telah saya dapat dan pelajari!

Sahabat, Hidup adalah rangkaian aktivitas yang kita lakukan setiap hari, kalau perasaan malas, tidak disiplin, bimbang, ragu2 dan lain sebagainya menguasai diri kita , tentu nasib buruklah yang kita dapat.

Sukses bukanlah teori, sebagai manusia yang telah di karuniai segenap kelebihan-kelebihan olah Tuhan, kita harus berani mengembangkan diri dan mengandalkan diri sendiri untuk berpikir, bergerak dan berjuang.

Kalau mental kemandirian telah kita miliki, dan tidak cengeng dalam menghadapi kesulitan hidup, berani belajar dalam setiap tindakan yang kita ambil . maka pasti nasib kita akan berubah dan meraih sukses yang membanggakan!

Rabu, 26 September 2012

kebiasaan

Suatu hari rakyat bersorak-sorai menyaksikan kehebatan keahlian memanah seorang panglima yang luar biasa. 100 kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, “Panglima memang pemanah hebat! Tetapi, itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih.”

Panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, “Tunggu sebentar!”

Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya.

Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tsb.

Panglima dan rakyat tercengang. Mereka bersorak-sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati dan hormat, tukang minyak di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, “Itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian.”

Dalam kisah ini kita dapat belajar bahwa betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is a Power!

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mugkin menjadi mungkin. karakter sukses itu hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti: berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, dan terlebih lagi : keintiman kita dengan Tuhan setiap saat…

Keunggulan terjadi berkat sebuah kebiasaan dan disiplin kegigihan. God Bless You All.

kebiasaan

Suatu hari rakyat bersorak-sorai menyaksikan kehebatan keahlian memanah seorang panglima yang luar biasa. 100 kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, “Panglima memang pemanah hebat! Tetapi, itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih.”

Panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, “Tunggu sebentar!”

Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya.

Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tsb.

Panglima dan rakyat tercengang. Mereka bersorak-sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati dan hormat, tukang minyak di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, “Itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian.”

Dalam kisah ini kita dapat belajar bahwa betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is a Power!

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mugkin menjadi mungkin. karakter sukses itu hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti: berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, dan terlebih lagi : keintiman kita dengan Tuhan setiap saat…

Keunggulan terjadi berkat sebuah kebiasaan dan disiplin kegigihan. God Bless You All.

Hidup Untuk Kerja Atau Kerja Untuk Hidup?

Hidup Untuk Kerja Atau Kerja Untuk Hidup?

Seorang Ayah dalam sebuah keluarga. Ia adalah seorang pekerja keras yang mencukupi seluruh kebutuhan hidup bagi istri dan ketiga anaknya. Ia menghabiskan malam-malam sesudah bekerja dengan menghadiri kursus-kursus, untuk mengembangkan dirinya dengan harapan suatu hari nanti dia bisa mendapatkan pekerjaan dan gaji yang lebih baik.
Kecuali hari Minggu, sang Ayah sangat susah untuk makan bersama keluarganya. Dia bekerja dan belajar sangat keras karena dia ingin menyediakan kerluarganya apa saja yang bisa dibeli dengan uang.

Setiap kali keluarganya mengeluh kalau dia tidak punya cukup waktu dengan mereka, dia selalu beralasan bahwa semuanya ini dilakukan untuk mereka. Tetapi dia sendiri juga sangat berkeinginan untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Suatu hari tibalah saatnya hasil ujian diumumkan. Sang Ayah lulus dengan prestasi gemilang! Segera sesudah itu, dia mendapat tawaran posisi yang baik sebagai Senior Supervisor dengan gaji yang menarik. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, sekarang Sang Ayah mampu memberikan keluarganya kehidupan yang lebih mewah, pakaian yang indah, makanan enak dan juga liburan ke luar negri.

Namun, keluarganya masih saja tidak bisa bertemu dengan Sang Ayah hampir dalam seluruh minggu. Dia terus bekerja keras, dengan harapan bisa dipromosikan ke jabatan manager. Untuk membuat dirinya sebagai calon yang cocok dengan jabatan itu, dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Terbuka.
Lagi, setiap saat keluarganya mengeluh kalau sang Ayah tidak menghabiskan cukup waktu untuk mereka, dia beralasan bahwa dia melakukan semua ini demi mereka. Tetapi, seringkali pula dia sangat berkeinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu lagi dengan keluarganya.

Kerja keras Sang Ayah berhasil dan dia dipromosikan. Dengan penuh sukacita, dia memutuskan untuk memperkerjakan seorang pembantu untuk membebaskan istrinya dari tugas-tugas rutin. Dia juga merasa kalau flat dengan tiga kamar sudah tidak cukup besar lagi, akan sangat baik jika keluarganya bisa menikmati fasilitas dan kenyamanan sebuah kondominium.

Setelah merasakan jerih payah kerja kerasnya selama ini, Sang Ayah memutuskan untuk lebih jauh lagi belajar dan bekerja supaya bisa dipromosikan lagi. Keluarganya makin tidak bisa sering bertemu dengan dia. Kadang-kadang Sang Ayah harus bekerja di hari Minggu untukmenemani tamu-tamunya.
Seperti yang diharapkan, kerja keras Sang Ayah berhasil lagi dan dia membeli sebuahkondominium indah yang menghadap ke pantai Singapura.

Pada malam pertama di rumah baru mereka, Sang Ayah mengatakan kepada keluarganya bahwa dia memutuskan untuk tidak mau mengambil kursus dan mengejar promosi lagi. Sejak saat itu dia ingin memberikan lebih banyak waktu lagi untuk keluarganya.
Namun, sang Ayah tidak bangun lagi keesokan harinya....

Pesan Moral :

"Jangan selalu terpaku pada rutinitas yang terjadi pada hidup anda. Berbagilah waktu dengan keluarga, karena keluarga lebih berharga dari apapun juga... "

APAKAH ANDA BEKERJA UNTUK HIDUP ATAU ANDA HIDUP UNTUK BEKERJA?

 Dialog yang INDAH..


Kalau menurut anda ini baik tolong di share apabila tdk jangan.
Tp inilah yang di sebut rahasia di balik rahasia.
☞ Aku (A): Tuhan, bolehkah aku bertanya PadaMU?
☞ Tuhan (T): Tentu, hambaku. Silahkan
☞ A: Tapi janji ya, Engkau takkan marah.
☞ T: Ya, AKU janji.
☞ A: Knapa KAU izinkan banyak HAL BURUK t'jadi padaku hari ini?
☞ T: Apa Maksudmu?
☞ A: Aku bangun terlambat.
☞ T: Ya., Trus,
☞ A: Mobilku mogok & butuh waktu lama tuk menyala.
☞ T: Oke. Trus,
☞ A: Roti yg kupesan dibuat tak seperti pesananku, hingga kumalas memakannya.
☞ T: Hmm. Trus,
☞ A: Dijalan pulang, HPku tiba2 mati saat aku b'bicara bisnis besar.
☞ T: Benar. Trus,
☞ A: Dan akhirnya, saat kusampai rumah, aku hanya ingin sedikit b'santai dg mesin pijat refleksi yg baru kubeli, tapi MATI! Knapa Tak ada yg LANCAR hari ini?
☞ T: Biar KUperjelas HambaKU, ada malaikat kematian pagi tadi, dan AKU mengirimkan malaikatKU tuk b'perang melawannya agar tak ada hal buruk t'jadi padamu. KUbiarkan terTIDUR disaat itu.
☞ A: Oh, tapi...
☞ T: AKU tak biarkan mobilmu menyala TEPAT WAKTU karna ada pengemudi mabuk lewat didepan jalan & akan MENABRAKmu.
☞ A: (merunduk)
☞ T: Pembuat burgermu sedang sakit, AKU tak ingin kau tertular, oleh karenanya KUbuatnya salah bekerja.
☞ A: (tarik nafas)
☞ T: HPmu KUbuat mati karna mereka PENIPU, KUtak mungkin biarkanmu tertipu. Lagipula kan kacaukan KONSENTRASImu dlm mengemudi bila ada yg menghubungimu kala HP menyala.
☞ A: (mataku berkaca-kaca) aku mengerti Tuhan
☞ T: Soal mesin pijat refleksi, KUtau kau blm sempat beli voucher listrik, bila mesin itu nyalakan maka ambil banyak listrikmu, KU yakin kamu tak ingin berada dlm kegelapan.
☞ A: (menangis tersedu) Maafkanku Tuhan.
☞ T: Tak apa, tak perlu meminta maaf. Belajarlah tuk percaya PADAKU.
RencanaKU padamu lebih baik dari rencanamu sendiri.
Yakinlah bahwa Tuhan selalu baik,
Yakinlah sgala Usahamu PASTI Sampai,
Belajarlah tuk slalu bersyukur atas APAPUN yg terjadi,
Karna Smua Kan INDAH Pada Waktunya.

sukses-sukses

 Contoh inspiratif buat Kita semua yang ingin sukses...

1. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN USIA ANDA

? Nelson Mandela : jadi presiden usia 76 tahun
? Steve Jobbs : jutawan usia 21 tahun
? Kolonel Sanders (KFC) : mulai bisnis umur 65 tahun
? Winston Churchill : banyak gagal dan hambatan, baru jadi PM Inggris
   usia 52 tahun.
? Bill Gates : terkaya di dunia usia 41 tahun

2. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN SUKU, AGAMA, BANGSA, WARNA KULIT DAN KETURUNAN.

? Obama : Presiden Amerika Serikat saat ini
? Jenderal Colin Powell, Martin Luther King : kulit hitam
? Confusius : anak yatim di Cina
? Charles Dickens : penulis cerita kanak-kanak Inggris, menulis di gudang, banyak naskahnya dibuang ke tong sampah oleh editornya.

3. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN (CACAT) FISIK.

? Hellen Keller : tuna netra, tuna rungu, penulis dan pendidik terkenal dunia.
? Shakespeare : cacat kaki, penulis novel.
? F.D. Roosevelt : terkena polio, presiden 32 AS.
? Beethoven : tuna rungu, komposer musik.
? Napoleon Bonaparte : sangat pendek, wajah tidak menarik, pemimpin pasukan penaklukEropa.
? Anthony Robbins : Lulusan SMA, kegemukan, merubah persepsi tentang penampilan dan cara diet menjadi langsing, motivator terkenal dunia.

4. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN.

? Thomas Alfa Edison : pendidikan SD, 2000 paten.
? Li Ka Shing : berhenti sekolah umur14 tahun, orang terkaya di Hongkong.
? Henry Ford : tidak pernah duduk di bangku sekolah
? The Wright Brother : orang biasa dan tidak berpendidikan tinggi, menciptakan pesawat terbang pertama di dunia.
? Bill Gates : orang terkaya didunia memulai bisnis setelah lulus SMA.
? Lawrence Ellison : drop out universitas, pendiri Oracle Corp, orang terkaya kedua di dunia.

5. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN LATAR BELAKANG KELUARGA.

? Andrew Carnegie : bekerja usia 13 tahun, keluarga sangat miskin, menjadi Raja Besi Bajadunia.
? Walt Disney : usia 20 tahun pemuda miskin dan tidak terkenal, usia 30 tahun jadi usahawan terkenal.
? Abrahan Lincoln : lahir dari keluarga miskin
? Napolean Hill : dilahirkan di keluarga miskin, ibunya meninggal saat dia kecil, jadi guru motivasi terkenal dunia, bukunya Think and Grow Rich : menjadi acuan pertama bagi para motivator dunia.
? Bill Clinton : ayahnya meninggal ketika masih kecil, adiknya terlibat obat terlarang.

MENGAPA BANYAK ORANG GAGAL??

1. Tidak ada tujuan / goal yang tepat : tidak tahu apa yang diinginkan dalam hidup
2. Tidak pernah mencatat tujuan : hanya di kepala, tidak dikertas atau Goal Visualization atau sarana apapun
3. Tidak ingin bertanggung jawab atas tindakannya : selalu mencari alasan atau excuse atas kegagalannya
4. Tidak ada tindakan yang efektif : Banyak rencana, tidak ada tindakan alias No Action Talk Only (NATO)
5. Membatasi diri : menganggap tak berhak sukses karena, terlalu tua, tak punya modal, bawaan keluarga, tempat tak memungkinkan
6. Malas , tidak mau kerja keras, selalu berusaha menggunakan cara paling mudah, cepat dan hemat waktu, tapi ingin mendapatkan uang paling banyak
7. Berteman dengan teman-teman yang salah : hidup di lingkungan orang-orang yang gagal
8. Tidak bisa mengatur waktu alias salah prioritas
9. Salah memakai strategi atau cara bertindak : tidak mempunyai strategi yang paling baik. Berusaha keras, hasil nol
10. Kurang pengembangan diri: jarang membaca, mendengar kaset, seminar, mengumpulkan informasi baru dan lain-lain
11. Tidak ada kesungguhan atau komitmen untuk sukses : mudah putus asa atau menyerah pada waktu menghadapi rintangan
12. Kurang menggunakan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar
13. Kurangnya hubungan antar manusia yang baik
14. Sombong dan menganggap diri sendiri paling hebat dan berhenti belajar

berbagi dan berbahagialah

Alkisah, ada seorang anak kelas 5 SD bernama Adi. Setiap hari, Adi tiba di sekolah pagi-pagi sekali. Biasanya saat ia datang, belum ada satu pun teman sekelasnya yang datang.

Suatu hari, saat istirahat, Adi terkejut melihat bekal yang dibawanya dari rumah berkurang separuh . “Siapakah gerangan yang mengambil bekalku?” batinnya dalam hati sambil mengitarkan pandangan curiga ke seputar kelas.


Sepulang dari sekolah, diceritakan kasus bekal yang hilang kepada ibunya. “Ibu tidak lupa menyiapkan bekal untukku sebanyak dua potong kan?” tanya Adi penasaran.

“Iya, Ibu ingat sekali menyiapkan bekalmu dua potong, bukan sepotong,” jawab ibu Adi meyakinkan.
Seminggu kemudian, saat kembali ke kelas, tanpa sengaja, Adi terkejut melihat penjaga sekolah mengendap-endap memasuki kelas yang masih kosong. Dia membuka tas Adi dan mengambil sepotong bekalnya. Kemudian bergegas pergi dengan muka tampak tertekan dan murung.

Sepulang dari sekolah, Adi menceritakan kejadian itu kepada ibunya. “Ibu, ternyata pencurinya si penjaga sekolah. Apa yang harus Adi lakukan, Bu? Kalau Adi laporkan ke wali kelas atau kepala sekolah, dia pasti diberi sanksi, bahkan mungkin dikeluarkan dari sekolah. Kasihan kan, Bu. Walaupun orangnya baik, tapi yang diperbuat kan salah”.

Dengan tersenyum sayang, ibunya menjawab, “Saran ibu, jangan dilaporkan dulu ke sekolah. Ibu kenal baik keluarga penjaga sekolahmu itu. Dia bukan penjahat. Pasti karena terpaksa dia mengambil setengah bekalmu. Dan masih berbaik hati meninggalkan setengahnya untuk Adi agar Adi tidak kelaparan. Begini saja, besok akan Ibu siapkan bekal lebih banyak, dua kali dari biasanya. Adi berikan sebungkus kepada penjaga sekolah. Cukup berikan saja, tidak perlu menegur atau berkata apapun kepadanya. Kita lihat apa reaksinya, setuju?”

Keesokan harinya, Adi menemui penjaga sekolah dan menyerahkan sebungkus bekal. Penjaga sekolah terkejut sesaat, wajahnya pucat dan takjub. Dengan tangan gemetar, diterimanya bingkisan itu. Tampak matanya berkaca-kaca.

Sambil terbata-bata dia berkata, “Terima kasih, terima kasih Nak. Bapak minta maaf telah mengambil setengah jatah bekal Nak Adi. Bapak sungguh menyesal dan dihantui perasaan bersalah. Bapak lakukan karena terpaksa. Anak bapak sakit, sedangkan uang kami tidak cukup untuk membeli makanan karena istri bapak memerlukan biaya untuk melahirkan. Mohon maafkan Bapak, Nak. Bapak berjanji tidak akan mengulanginya. Dan terima kasih karena tidak melaporkan kepada pihak sekolah sehingga Bapak masih bisa bekerja. Sampaikan permintaan maaf dan terima kasih kami pada ibumu. Sungguh beliau seorang ibu yang baik dan bijak”. Sambil mengangguk senang, Adi meninggalkan penjaga sekolahnya.

Bro,
kesalahan, walau dengan alasan apapun, tidak akan menjadi benar. Mau menyadari, mengakui kesalahan, dan meminta maaf adalah sebuah kebesaran jiwa. Dan berjanji untuk tidak mengulangi adalah kebijaksanaan tertinggi.

Sebaliknya, bisa memaafkan orang yang bersalah kepada kita bahkan rela memberi bantuan dan menyadarkannya, bukan hanya damai di hati tetapi sekaligus menunjukkan kita, manusia, sebagai makhluk yang ber-Tuhan. Maka jelas sekali, jika bisa berbagi, kita akan bahagia. Share and be happy.

8X3=23

 8x3=23
Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24?


"Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".


Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan".


Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"


Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"


Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu".


Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius  berkata
kepada Yan Hui sambil tertawa: "3x8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia." Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain.


Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh."


Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang.


Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti.


Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.


Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?"


Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".


Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."


Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3x8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3x8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?"


Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu."


Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.


Cerita ini mengingatkan kita:


Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya.

Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.


Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.


Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.


Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.

Bersikeras melawan atasan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.

Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.

Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga


Kemenangan bukanlah soal medali, tapi terlebih dulu adalah kemenangan terhadap diri dan lebih penting kemenangan di dalam hati

makan siang dengan Tuhan


Ada suatu kisah mengenai seorang pemuda kecil yang ingin bertemu dengan Tuhan. Ia tahu bahwa itu memerlukan sebuah perjalanan jauh untuk pergi ke tempat dimana Tuhan tinggal, jadi ia menyiapkan segala bawaannya yakni makanan kecil Twinkies dan sebuah enam pak rootbeer, dan ia memulai perjalanannya.

Ketika ia pergi sejauh kira-kira tiga blok, ia bertemu dengan seorang wanita tua. Ia hanya duduk di taman memandang burung-burung merpati. Pemuda kecil itu duduk di sampingnya dan membuka tas perlengkapannya. Ia ingin untuk meminum rootbeer-nya dan ia memperhatikan bahwa wanita tua itu terlihat kelaparan jadi ia menawarkan wanita tua itu Twinkies-nya. Ia dengan senang hati menerimanya dan tersenyum kepadanya. Senyumnya begitu cantik hingga pemuda kecil itu ingin melihatnya lagi, jadi ia menawarkan wanita tua itu sekaleng rootbeer. Sekali lagi, ia tersenyum kepadanya. Pemuda kecil itu senang sekali! Mereka duduk di situ sepanjang sore hanya makan dan tersenyum, tetapi mereka tak mengucapkan sepatah kata pun.

Lalu gelap pun mulai menyelimuti, pemuda kecil tu menyadari betapa lelahnya ia dan ia harus bangkit untuk pergi tetapi sebelum ia melangkah lebih jauh lagi; ia berputar kembali, berlari kepada sang wanita tua tadi, dan memberikan ia sebuah pelukan. Wanita tua itu memberikan senyum terbaiknya. Ketika pemuda kecil itu membuka pintu rumahnya, tak lama kemudian ibunya terkejut melihat kegembiraan yang teraut di wajah putranya. Ia bertanya kepadanya, “Apa yang kau lakukan pada hari ini hingga membuat kamu begitu gembira?” Ia menjawab, “Saya makan siang dengan Tuhan.” Tetapi sebelum ibunya sudah merespon, ia menambahkan, “Ibu tahu? Ia memiliki senyum tercantik yang pernah saya lihat!”

Di tempat yang lain, sang wanita tua, yang juga tersuntik oleh kegembiraan, kembali ke rumahnya. Putranya terkejut oleh tampak kedamaian di wajah ibunya dan ia bertanya, “Ibu, apa yang Ibu lakukan hari ini hingga membuat Ibu begitu gembira?” Ibunya menjawab, “Saya memakan Twinkies di taman dengan Tuhan.” Tetapi sebelum putranya merespon, ia menambahkan, “Kamu tahu, ia lebih muda dari yang saya perkirakan.”

Terlalu sering kita meremehkan kekuatan dari sentuhan, sebuah senyuman, kata-kata yang manis, telinga yang mendengar, sebuah pujian yang tulus, atau perhatian yang kecil, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah kehidupan menjadi berbalik. Orang-orang datang ke dalam kehidupan kita untuk sebuah alasan, sebuah musim waktu, atau seluruh masa hidup kita. Rangkullah semuanya!

Selasa, 25 September 2012

kisah karpet

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan"

Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.”

“Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya

"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut
pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif,


KISAH BATU RUBI YANG RETAK


Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu rubi yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya, dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu rubi itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.

Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut.

“Mohon ampun, Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula.”
Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan.

Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk menghadap.

“Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu rubi kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan mencoba memperbaikinya. ”

“Baiklah, niat baikmu aku kabulkan,” kata baginda sambil memberikan batu tersebut.

Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu berkata, “Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu rubi retak ini menjadi lebih indah.”

Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan batu rubi itu, raja akhirnya setuju. Maka, ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok.

Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata rubi yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah. Baginda sangat gembira, “Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah.”

Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah membuat raja yang dicintainya berbahagia.

Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain.

Tidak ada yang manusia yang sempurna didunia ini, selalu ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih sukses dan bernilai!

KISAH BATU RUBI YANG RETAK


Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu rubi yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya, dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu rubi itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.

Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut.

“Mohon ampun, Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula.”
Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan.

Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk menghadap.

“Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu rubi kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan mencoba memperbaikinya. ”

“Baiklah, niat baikmu aku kabulkan,” kata baginda sambil memberikan batu tersebut.

Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu berkata, “Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu rubi retak ini menjadi lebih indah.”

Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan batu rubi itu, raja akhirnya setuju. Maka, ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok.

Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata rubi yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah. Baginda sangat gembira, “Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah.”

Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah membuat raja yang dicintainya berbahagia.

Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain.

Tidak ada yang manusia yang sempurna didunia ini, selalu ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih sukses dan bernilai!

 KESOMBONGAN KITA


Di tengah-tengah sebuah training yang saya ikuti, sang trainer memberikan arahannya.

"Letakkan kedua tangan kalian di dada kalian masing-masing!" seorang trainer memulai instruksinya.
"Letakkan, trus, dan rapat hingga kalian merasakan detak jantung kalian masing-masing!" lanjut beliau.

Aku pun menuruti kata-katanya, kuletakkan kedua tanganku perlahan ke atas dadaku.

Kucari-cari sebentar, dan akhirnya terasalah detak jantungku.

Aku pun menunggu instruksi selanjutnya.

"Letakkan dan rasakan detak jantung Anda..!!" begitu instruksi beliau, "Jika sudah terasa, sekarang katakan kepada jantung Anda, Berhenti..!!"

Aku pun agak bingung dengan instruksi tersebut namun tak urung kulakukan juga.

"Katakan, dan perintahkan kepada jantung Anda untuk berhenti!, katakan pada ia untuk berhenti!!"

"Tidak mungkin!!' teriakku dalam hati, "Tidak mungkin bisa!!"

entah, apakah trainer tersebut mendengar apa yang kami rasakan, ia pun melanjutkan kata-katanya..

"Lihatlah.. rasakanlah..!! bahkan jantung kita pun bukan milik kita...!!",

Seketika itu pula, Degg, diri ini kontan tersadar apa maksud dari semua ini.

Ya Tuhan,begitu sering diri ini lupa, bahkan jantung, apa yang ada di dalam diri kita ini sekalipun.. bukan milik kita.

DYING INSIDE


Puluhan tahun yang lalu, di sebuah desa di California ada seorang
tua, pekerjaan beliau adalah tukang asah pisau keliling. Setiap hari
orang tua tersebut berkeliling dari rumah ke rumah untuk menawarkan
jasanya. Beliau berkeliling sambil membunyikan lonceng kecil, untuk
menarik perhatian orang.

Pada awalnya, banyak sekali orang yang memanfaatkan jasa beliau.
Setiap hari selalu ada saja orang yang mengasahkan pisau ataupun
gunting mereka ke orang tua tersebut. Dengan pekerjaan mengasah
pisau, orang tua tersebut bisa menghidupi keluarganya.

Tahun demi tahun berlalu, jaman semakin modern dan membuat segalanya
menjadi praktis. Demikian juga, pisau-pisau maupun gunting-gunting
yang ada di pasaran semakin berkualitas dan murah. Sehingga perlahan-
lahan tidak ada lagi orang yang mengasahkan pisau atau guntingnya.
Mereka lebih memilih untuk membeli yang baru daripada mengasahkannya.

Akibatnya, tidak ada lagi orang yang membutuhkan jasa orang tua si
pengasah pisau tersebut. Tetapi setiap hari orang tua tersebut tetap
berkeliling seperti biasa, dengan harapan masih ada orang yang mau
memanfaatkan jasanya.

Awalnya, orang tua tersebut masih bersemangat. Tapi lama-kelamaan,
semangatnya semakin kendur karena dia merasa tidak ada lagi orang
yang membutuhkan dia. Waktu berlalu, akhirnya tidak lama, orang tua
tersebut meninggal. Ada yang mengatakan bahwa orang tua tersebut
meninggal karena kanker. Tapi sebenarnya apa yang menyebabkan orang
tua tersebut meninggal?

Apa yang akan Anda rasakan bila tidak ada lagi orang yang membutuhkan
Anda?
Anda akan merasa "dying inside!".

Menurut teori kebutuhan Abraham Maslow, kebutuhan manusia yang paling
tinggi adalah aktualisasi diri. Anda akan merasa sangat berarti bila
Anda dibutuhkan oleh banyak orang. Oleh karena itu, buatlah sesuatu
yang dapat membuat diri Anda dibutuhkan, kembangkan potensi diri Anda!

Aktualisasi Diri


Seorang pemuda merasa tidak puas dengan pekerjaannya, entah karena gajinya yang tidak sesuai keinginan atau karena karirnya yang jalan di tempat. Untuk mengatasi hal tersebut pemuda itu terus berpindah pekerjaan. Suatu hari pemuda itu bertemu dengan temannya yang kini sudah menjabat sebagai direktur. Lalu ia mengeluhkan nasibnya yang tidak juga berubah dan menanyakan resep sukses temannya hingga dapat menjadi direktur di usia yang masih muda.


Teman si pemuda itu lalu mengatakan bahwa dia tidak mempunyai rahasia sukses. Yang ada hanyalah mengaktualisasi diri dan fokus pada kekuatan diri dan berusaha mengurangi kelemahan yang ada. Kemudian dia juga menceritakan pengalamannya. Sebelum ia menjabat sebagai direktur, ia juga mengalami hal yang juga dirasakan oleh pemuda itu. Dia merasa jenuh dengan pekerjaannya yang itu – itu juga dan berusaha keras untuk menanggulangi rasa jenuh itu dengan berbagai cara. Sampai pada suatu hari, dia menyadari bahwa dia mempunyai kelebihan di bidang penjualan. Akhirnya dia memfokuskan diri pada bidang tersebut dengan terus belajar dan belajar.

Mengganti pekerjaan dan pindah tempat kerja adalah hal yang biasa terjadi, namun janganlah pindah kerja ini dijadikan suatu ajang pelarian diri suatu masalah. Jika kita belum berhasil, yakinkan diri bahwa itu bukan karena kita tidak mampu tapi karena kita belum memaksimalkan semua kekuatan yang kita miliki. Jika kita mau mengaktualisasikan diri dengan menggali kemampuan dalam diri terus menerus, maka karir dipastikan akan meningkat lebih pesat dan kesuksesan menanti kita disana. Manusia itu disadari atau tidak akan menuju ke aktualisasi diri. Tapi kalau kita sadar dan lebih tahu bahwa kita berproses pada aktualisasi diri maka kesadaran ini akan membawa pada kemajuan.

Aktualisasi diri adalah bagaimana kita mengembangkan kekuatan diri kita sendiri. Dan untuk mempraktekkan aktualisasi diri diperlukan kesehatan dan kekayaan mental (kepercayaan diri, disiplin, tanggung jawab, dan integritas), karena dengan ini semua maka kita tahu mengenai kelebihan kita dan mampu mencapai apa yang diinginkan.

Minggu, 02 September 2012

katak melawan kangguru

 Alkisah disebuah padang rumput australia, para binatang berdebat tentang siapa yang melompat lebih jauh dan lebih cepat diantara semua binatang.
Katak dan kangguru menjadi favorit pilihan mereka, tapi mereka tidak mencapai keputusan, sehingga akhirnya diadakan lomba untuk melihat siapa yang tercepat.
Maka berkumpulah semua katak dan kangguru untuk berlomba. Melihat posturnya saja, semua penonton sudah bisa menduga bagaimana hasilnya.
"Mana mungkin katak bisa menang, tidak terinjak saja sudah bagus!".
"Satu lompatan kangguru, sudah sama dengan 4 kali katak melompat, tidak ada harapan buat katak!".
Semua penonton sudah menduga kangguru menang.
Perlombaanpun dimulai. Benar saja, satu persatu katak tertinggal dibelakang, huuuu penonton menyoraki.
Tapi anehnya ada satu katak yang terus melompat melaju dan melompat lagi. Tidak mempedulikan "caci maki" penonton yang menyorakinya. Ia terus melompat dan melompat menyusul kangguru satu demi satu, sampai akhirnya memenangkan perlombaan tersebut.
Semua penonton bergegas ingin melihatnya. Mereka tak sabar bertanya apa yang membuat katak itu bisa menang. Katak itu diam saja, tidak menjawab. Rahasia kegigihan dan kemenangan si katak ternyata sederhana sekali, katak itu tuli.
» Sebelum termakan omongan orang lain yang mengatakan "anda tidak bisa" atau "anda tidak berbakat", sebaiknya ingat kembali bahwa masa depan kita adalah milik kita. Jangan biarkan oranglain mencuri mimpi kita! Jangan biarkan oranglain menghancurkan mimpi kita dengan penilaian mereka.
Ingat bro, yang berhak menentukan nasib kita adalah, kita sendiri..

hidup harus seimbang

 Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri. Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah. "Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?" Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari". Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?" Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya." Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis. Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua". "Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis". Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati". =====================================================================
 Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah. Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup.

Selasa, 28 Agustus 2012

mercusuar dan kapten keras kepala

 Mercusuar dan Kapten yang Keras Kepala
Ada sebuah kisah lama tentang seorang kapten sebuah kapal yang sedang berlayar dalam malam yang gelap dan kelam. Kapten tersebut tiba-tiba memperhatikan sebuah sinar trang langsung didepannya, dan ia tahu bahwa kapalnya sedang ada dalam jalur tabrakan dengan terang itu. Ia bergegas ke radio dan mengirimkan suatu pesan darurat, dengan menuntut kapal tersebut untuk merubah jalurnya sepuluh derajat ke timur.

Beberapa detik kemudian, ia menerima sebuah pesan jawaban. Pesan itu berkata, “Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda sepuluh derajat ke barat.”

Kapten itu menjadi marah. Ia mengirimkan pesan tidak jelas lainnya. “Aku adalah seorang kapten angkatan laut. Aku menuntutmu mengubah jalurmu.”

Ia menerima pesan kembali beberapa detik kemudian. Pesan itu berbunyi, “Aku adalah kelasi kelas dua. Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda.”

Kapten itu sekarang sangat marah. Ia mengirimkan sebuah pesan terakhir. Bunyinya, “Aku adalah sebuah kapal perang, dan aku tidak mau mengubah jalurku!”

Ia mendapat pesan pendek sebagai jawaban. Bunyinya, “Aku adalah sebuah mercusuar. Itu pilihan Anda, pak.

Sering kali, kita seperti kapten angkatan laut itu, kita dapat keras hati dan keras kepala. Kita dapat memikirkan semua alasan mengapa kita tidak akan berubah : Mereka sangat menyakitiku, Mereka terlalu bersalah kepadaku, Aku tidak mau mengampuni.

Alkitab merupakan mercusuar pribadi Anda, yang menyinarkan kebenaran dalam kehidupan Anda, dengan mengatakan bahwa Anda harus merubah jalur Anda. Pengampunan adalah sebuah pilihan, tetapi itu buka pilihan lain. Yesus menyatakan dengan cara ini: “Jika engkau tidak mengampuni orang-orang lain, Bapamu di sorga tidak akan mengampunimu.”

Bila Anda memelihara sikap tidak mau mengampuni Anda sedang menuju masalah. Anda ada pada jalan yang menghancurkan. Dan Tuhan sedang memerintahkan untuk mengubah jalur Anda.

Senin, 27 Agustus 2012

anjing setia yang malang



Kisah ini menceritakan tentang sebuah keluarga petani yang tinggal di sebuah desa. Keluarga petani ini dikaruniakan seorang putri yang masih berumur enam bulan. Mereka juga memelihara seekor anjing
yang sangat mereka sayangi.

Anjing itu begitu pintar dan setia kepada majikannya.
Ia bisa diandalkan untuk membantu pasangan petani itu di dalam menjaga sawahnya. Mereka tidak perlu membuang waktu untuk menjaga burung-burung atau tikus yang akan merusak tanaman padi, karena si anjing setia akan mengusir burung-burung yang datang untuk melahap padi mereka. Karena kegesitannya anjing setia itu selalu berhasil menangkap tikus-tikus nakal yang merusak tanaman padi dan mencabik-cabik tubuh mereka.

Pagi itu si petani bermaksud menjual hasil sawahnya ke kota, tetapi kali ini ia terpaksa harus mengajak istrinya karena banyaknya hasil sawah yang harus mereka bawa ke pasar. Masalahnya, siapa yang akan menjaga si kecil yang baru berumur enam bulan itu? “Kan ada si anjing,” kata pak tani kepada istrinya. Maka berangkatlah suami istri itu ke pasar dan mempercayakan pengawasan bayi mereka kepada si anjing setia. Toh selama ini kesetiaan dan kepintarannya sudah terbukti.

Setelah semua hasil panennya habis terjual, merekapun pulang ke rumah. Melihat majikannya datang, dari kejauhan si anjing menyalak, melompat-lompat sambil berputar-putar seolah ingin memberitahukan kepada majikannya, “Cepat ke mari, ada sesuatu yang sudah terjadi.” setelah dekat, suami-istri itu pun kaget bukan kepalang. Betapa tidak, mereka melihat moncong si anjing berlumuran darah.

“Pastilah anjing ini sudah memakan bayi kita.” Jerit istri petani histeris.

Serta merta si pak tani mengambil sebatang kayu, sambil mencaci maki si anjing,

“anjing kurang ajar, tidak tahu diuntung, teganya engkau memakan bayi kami.”

Sekuat tenaga si pak tani itu memukulkan kayu ke kepala anjing tersebut. Anjing itu pun sempoyongan, berteriak lemah dan memandang tuannya dengan mata sayu, setelah itu ia rebah dan tak bernyawa dekat kaki tuannya.

Suami – istri itu bergegas ke dalam dan di sana mereka melihat bayi kecil mereka sedang tertidur lelap. Di bawah tempat tidurnya, tampak bangkai ular besar dengan darah yang berceceran di tanah bekas gigitan si anjing. Suami-istri itu pun duduk terkulai. Penyesalan mendera hati mereka karena telah membunuh anjing setia yang justru telah menyelematkan nyawa bayi mereka dari serangan si ular besar.

Cerita ini mengajak kita kembali kepada pengajaran Tuhan, tentang bagaimana kita harus menguasai diri sepenuhnya dan tidak cepat terbakar emosi dalam kemarahan. Banyak permasalahan yang timbul dikarenakan emosi yang tidak terkendali.

Pesan Moral :
Mari kita melatih diri untuk mengendalikan emosi, sehingga kita tidak melakukan tindakan yang bodoh.

 "A good decision is based on knowledge and not on numbers"..(Skali2 pakai bahasa inggris)   



Seringkali kita jatuh mental ketika berhadapan dengan lawan dlm jumlah yg lebih banyak.
Dlm pertempuran kita sudah kalah bertempur sebelum berperang ketika melihat jumlah pasukan musuh yg lebih banyak atau peralatan tempur yg lebih canggih. Dlm bisnis, kita sudah pasrah melihat jumlah modal pesaing yg lebih banyak.
Orang terjebak dengan angka. Mereka mengira angka adalah penentu kemenangan, padahal kenyataan tidak demikian.
Banyak sekali kisah pasukan yg jumlahnya sedikit bisa mengalahkan yg jumlahnya berlipat-lipat. Begitu juga dalam bisnis, banyak kisah mereka yg bermodal kecil bisa mengalahkan persaingan dengan mereka yg bermodal besar.
Jadi menang/kalah bukan masalah angka bukan masalah jumlah tapi masalah kualitas dan kreativitas.
Orang yg kalah jumlah jika lebih kreatif dan lebih strategis akan tetap memenangkan pertempuran, karena kreativitas nilainya tdk terbatas.
Dlm sejarah di timur tengah, suatu kali dlm sebuah pertempuran, seorg sahabat mengirim surat kepada Umar bin khattab utk mengirimkan 3000 tentara lagi utk memenangkan pertempuran. Namun stelah ditunggu ternyata yg dikirm hanya 3 org, umar bin khattab mengatakan, 3 orang yg dikirim itu cukup setara nilainya dgn 3000 orang. 3 org tersebut menyusun strategi baru dan dlm waktu singkat berhasil memenangkan pertempuran. Dlm menyusun strategi utk meraih kemenangan 1 hal menjadi penting yaitu : "mempelajari kondisi saat ini".

"Katak bertanding melawan kangguru"



Alkisah disebuah padang rumput australia, para binatang berdebat tentang siapa yang melompat lebih jauh dan lebih cepat diantara semua binatang.
Katak dan kangguru menjadi favorit pilihan mereka, tapi mereka tidak mencapai keputusan, sehingga akhirnya diadakan lomba untuk melihat siapa yang tercepat.
Maka berkumpulah semua katak dan kangguru untuk berlomba. Melihat posturnya saja, semua penonton sudah bisa menduga bagaimana hasilnya.
"Mana mungkin katak bisa menang, tidak terinjak saja sudah bagus!".
"Satu lompatan kangguru, sudah sama dengan 4 kali katak melompat, tidak ada harapan buat katak!".
Semua penonton sudah menduga kangguru menang.
Perlombaanpun dimulai. Benar saja, satu persatu katak tertinggal dibelakang, huuuu penonton menyoraki.
Tapi anehnya ada satu katak yang terus melompat melaju dan melompat lagi. Tidak mempedulikan "caci maki" penonton yang menyorakinya. Ia terus melompat dan melompat menyusul kangguru satu demi satu, sampai akhirnya memenangkan perlombaan tersebut.
Semua penonton bergegas ingin melihatnya. Mereka tak sabar bertanya apa yang membuat katak itu bisa menang. Katak itu diam saja, tidak menjawab. Rahasia kegigihan dan kemenangan si katak ternyata sederhana sekali, katak itu tuli.
» Sebelum termakan omongan orang lain yang mengatakan "anda tidak bisa" atau "anda tidak berbakat", sebaiknya ingat kembali bahwa masa depan kita adalah milik kita. Jangan biarkan oranglain mencuri mimpi kita! Jangan biarkan oranglain menghancurkan mimpi kita dengan penilaian mereka.
Ingat bro, yang berhak menentukan nasib kita adalah, kita sendiri..
Selamat pagi dan smangat pagi..

Kamis, 23 Agustus 2012

Gaji kecil bukan alasan!!

 Gaji kecil bukan alasan!!.
Kinerja yang buruk adalah akibat dari mentalitas buruk bukan karena gaji yang kecil. Sekalipun gaji ditingkatkan berpuluh kali lipat kalau mentalitasnya tidak berubah tidak akan ada pengaruhnya.
Gaji yang rendah sering dijadikan alasan untuk bekerja seenaknya, tapi saya berani katakan ini adalah omongkosong.
Kita lihat banyak pegawai rendah atau buruh pabrik dengan gaji lebih kecil bisa bekerja lebih keras, datang tepat waktu dan hanya beristirahat di waktu istirahat.
Banyak pegawai yang sudah punya jabatan dan gaji memadai tidak menunjukkan kinerja yang luarbiasa.
Sejak melamar kerja, kita sudah tau apa pekerjaan kita dan berapa gajinya, jadi kalau terima harus sesuai komitmen.
Jadi, dedikasi muncul bukan karena gaji tetapi karena tanggungjawab, ketika orang menerima suatu pekerjaan dengan gaji rendah maka dia tetap harus konsekuen menjalankan tugasnya. Jika anda beralasan gaji anda kecil, dan ingin digaji besar, berbuatlah hal yang besar dalam pekerjaan itu. Salam sukses dan tetap semangat!!

Jendela Kehidupan



Kisah inspiratif kali ini mengisahkan tentang dua orang pria paruh baya yang menjadi pasien di sebuah rumah sakit.

Mereka berada dalam satu kamar yang sama. Roy dan David, kedua pria tersebut telah berada di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama.
Roy mendapatkan ranjang yang letaknya dekat dengan pintu kamar mereka, sementara ranjang untuk David berada di samping jendela.
Sekali sewaktu dalam seharinya, demi mengusir kejenuhan, David mencoba bangun dari ranjangnya dan memandang keluar jendela.
Diceritakannya kepada Roy, bagaimana ia dapat melihat angsa-angsa yang berenang di danau kecil di dekat rumah sakit, atau burung-burung yang berkejaran di langit biru. Bunga berbagai warna yang bermekaran di sisi gedung. Dan sekali David bahkan menceritakan tentang parade yang dilihatnya di jalanan.
Roy yang meskipun tak dapat melihat semua itu, namun ia dapat membayangkan persis keadaannya seperti yang dituturkan oleh David.
Hari-hari berlalu, David terus menceritakan berbagai pemandangan yang dilihatnya di luar jendela.
Perlahan timbul pun rasa iri dalam diri Roy, ia merasa ini semua tak adil. Mengapa hanya David yang dapat melihat semua pemandangan itu? Roy berpikir, ia akan rela melakukan apa saja demi dapat melihat pemandangan di luar jendela yang telah lama tak dapat ia saksikan tersebut.
Dan pada suatu malam Roy yang tak dapat memejamkan matanya terus memandang ke arah jendela.
Lalu ia pun kemudian mendengar suara bergumam pelan, dan Roy mengalihkan perhatiannya ke ranjang teman sekamarnya. Dilihatnya tubuh David berkejang-kejang sembari tangannya memegang jantungnya yang terasa sakit. Roy bisa saja memencet tombol di sisi ranjangnya untuk memanggil perawat demi memberikan pertolongan pada David, namun ia tak melakukannya.
Pagi harinya, perawat menemukan tubuh David yang terbujur kaku di ranjangnya. Dokter pun menyatakan dia telah meninggal dunia.
Mendengar berita itu, Roy lalu bertanya kepada perawat apakah ia diperbolehkan untuk pindah ke ranjang di dekat jendela tersebut. Perawat pun menyetujuinya.
Sesaat setelah perawat membantu memindahkannya ke ranjang tempat David berbaring sebelumnya, Roy pun segera mengalihkan pandangannya mencoba melihat pemandangan di luar jendela yang telah lama sekali ia impikan dan hanya bisa ia dengarkan dari cerita-cerita David.
Namun Roy hanya bisa tertegun ketika mendapati dirinya tengah memandangi tembok besar, satu-satunya pemandangan yang bisa ia lihat melalui jendela tersebut.  

Rabu, 22 Agustus 2012

apakah aku lebih semangat dari bapak itu?

(Diambil dari kisah : apakah aku lebih semangat dari bapak itu?)

Ketika dalam perjalanan pulang setelah mengikuti kegiatan rutin, di samping kiri aku melihat seorang bapak mengendarai sepeda motor dengan gerobak disampingnya. Nampaknya dia sudah selesai berjualan dan hendak pulang.
Awalnya, aku tidak peduli….sampai aku melihat sesuatu yang menurutku ganjil.
Oh Tuhan…Kakinya tidak menapak pada “pancatan” (aku ga tahu apa namanya) sepeda motor. Kakinya hanya menggantung kecil ….kira2 hanya berjarak 40cm dr pangkal pahanya. Diujung kaki itu, dikenakan sebuah sepatu yg bagus..bersih…dan arah sepatu itu terbalik…ujung jari yg seharusnya ke depan…ini justru ke belakang.
Sejenak aku merasa miris. Aku kagum dengan semangat bapak itu. Walau keadaannya seperti itu, dia tetap semangat bekerja. Dia tidak meminta-minta. Dia tidak berpakaian kusut supaya dikasihani, tp justru berpakaian rapi dan bersepatu. Dan dia bekerja sampai semalam ini (pkl 21.30)
Aku terus menatap bapak itu sampai hilang dr pandanganku….
Aku merenung. Adakah aku lebih semangat dr bapak itu? Aku lebih sempurna secara fisik. Lebih banyak hal yg bisa aku lakukan. Tapi sampai seberapa mampu aku mengolah segala yang aku miliki. Sering kali aku memoles diri supaya dikasihani…menempatkan diri sebagai sosok yang menderita..memiliki persoalan hidup terberat…memasang muka masam…dan putus asa untuk berusaha.
Tapi…seorang bapak yang tidak kukenal …malam ini telah mengajar aku … bahwa apapun keadaan diri kita, jgn kita berputus asa. Semua ada jalan…asal kita mau berusaha. Teruslah bersemangat.. Tampilah sebagai orang yang pantas dihargai..bukan dikasihani.

Kamis, 16 Agustus 2012

cerita kemerdekaan

 Siapa yang tidak kenal Houdini,seorang pesulap dari amerika yg terkenal dalam keahlian membuka pintu terkunci. Kehebatannya ketika dia mampu membuka pintu penjara yg terkenal di amerika,AL Catraz dalam hitungan menit.

Pemerintah inggris berencana membangun sebuah penjara yg lebih canggih dari penjara Al Catraz. Penjara ini dilengkapi dengan pengawasan sistem satelit. Setelah selesai dibangun, Perdana mentri inggris meminta  supaya dicoba oleh Houdini dulu sebelum diresmikan. Jika houdini masih mampu membuka pintu penjara, maka sesungguhnya penjara yg dibangun itu sama saja dengan penjara Al Catraz. Houdini pun diterbangkan dari amerika dengan bayaran yg sangat mahal.

Sesampainya di inggris yg bersangkutan dimasukkan ke dalam ruangan penjara tertutup dan diminta untuk membuka pintu penjara itu sambil disaksikan oleh pejabat tinggi dan para wartawan. Bagi Houdini, ini merupakan pekerjaan yg mudah. Namun 10 menit belum ada tanda-tanda untuk terbuka. Sepuluh menit berlalu secara tidak sengaja lengan jasnya terangkat dan tampaklah keluar sebuah kawat sepanjang 10 cm dari balik jasnya  yang dikendalikan oleh sebuah motor kecil. Semua mata memandang dan mengatakan itu kunci keberhasilannya membuka semua pintu-pintu yg terkunci. 30 menit sudah berlalu, Namun pintu belum terbuka, Houdini makin malu dan merasa reputasinya akan hancur di inggris. Pada menit yg ke-60 Houdini mulai putus asa, Sementara ribuan mata memandang melalui siaran langsung di televisi. Houdini pun menyerah dengan perasaan malu. Dia pun lalu menjatuhkan diri ke arah pintu yang tertutup tersebut. Luar biasa! Pintu itu terbuka! rupanya pintu penjara tersebut tidak terkunci,
Justru pikiranyalah yang terkunci.

sdh lama indonesia merdeka, namun banyak rakyat indonesia hingga kini hidup dalam penjajahan atas dirinya sendiri. Penjajahan yg membuat orang sulit merasakan merdeka adalah keterkungkungan pola pikir yg selalu melihat dari satu sisi saja.
Merdeka!!

Selasa, 14 Agustus 2012

Teruslah berlari

HARI sudah gelap. Sebagian lampu-lampu di stadion telah dipadamkan. Pertandingan lari marathon memang sudah lama berakhir. Tiga peraih medali, sudah berganti baju. Pesta di antara mereka sudah berlangsung. Di lapangan, meski masih tersisa beberapa pertandingan atletik, namun penonton sudah tidak sebanyak siang sebelumnya.
Setelah lewat satu jam setelah lomba usai, tiba-tiba penonton dikejutkan pengumuman oleh panitia dari pengeras suara. Pertandingan ternyata belum usai. Masih ada satu pelari lagi yang akan memasuki stadion. Gemuruh tepuk tangan pun membahana di stadion saat seorang pelari mulai memasuki stadion. Para penonton berdiri dan memberikan standing ovation pada pelari bernomor 36 itu.
Langkah sang pelari tak mulus lagi. Bahkan langkahnya sempat terhenti saat memasuki pintu stadion. Sejenak dia tampak meringis menahan sakit, tapi tekadnya sungguh mengalahkan segalanya. Dengan kaki terbebat perban, dengan langkah yang tak sempurna, dia menuju garis finish pada lintasan lari tersebut.
Beberapa menit kemudian, dia pun menyempurnakan tugasnya. Dia menjadi pelari terakhir yang sanggup menyelesaikan jarak 42 kilometer. Pelari asal Tanzania itu menjadi pelari ke 57. Sebelas lainnya memilih menyerah dan ogah menuntaskan pertandingan. Walau menjadi pelari paling buncit, toh sejarah mencatatnya sebagai pelari berhati baja, kukuh bagai karang dalam mengemban sebuah tugas. Tak aneh bila gelar ’a King without crown’ atau ’Raja Tanpa Mahkota’ disematkan padanya.
Itulah sekelumit peristiwa yang terjadi di Mexico City, 42 tahun silam. Saat itu, Meksiko menjadi tuan rumah Olimpiade yang ke 19. Adalah John Stephen Akhwari, pria kelahiran pada 1938 di Mbulu, Tanganyika, Tanzania, membuat catatan penting yang akan dikenang sepanjang masa.
Saat bendera dikibarkan, saat lomba baru dimulai beberapa saat, Akhwari telah terhadang cedera. Pria berkulit legam itu terjatuh, yang menyebabkan ia terluka parah. Akhwari mengalami lepas engsel pada sendi lututnya. Sakit? Jangan ditanya. Rasa nyeri bersarang dilututnya. Akibat lukanya, Akhwari mengalami demam hebat. Pihak panitia pun menyarankan agar ia mengundurkan diri dari lomba. Tapi Akhwari malah memutuskan untuk terus berlari dan melanjutkan perlombaan. Sambil mengatasi rasa nyerinya, Akhwari terus berlari hingga mencapai finish.
Setelah usai, Akhwari ditanya oleh wartawan mengapa ia terus berlari. Akhwari menjawab sederhana, “Negaraku tidak mengirim aku sejauh 5000 mil ke Mexico City untuk memulai perlombaan. Mereka mengirim aku untuk menyelesaikannya.”
Akhwari tak ingin mengecewakan negara dan seluruh rakyat Tanzania. Karena Akhwari berangkat mengikuti Olimpiade tersebut menggunakan uang yang berasal dari rakyat Tanzania. Negaranya tidak mengirimkannya untuk hanya memulai lomba, tapi juga untuk mengakhirinya. Ribuan dollar uang rakyat harus disisihkan untuk memberangkatkan seorang atlet ke Olimpiade. Tak pelak, Akhwari memberikan inspirasi bagi banyak orang. Bukan karena ia meraih emas. Tapi karena dedikasinya menyelesaikan lomba walau dalam keadaan luka parah.
Dedikasi Akhwari, membuat namanya digunakan oleh ’John Stephen Akhwari Athletic Foundation’, sebuah organisasi yang mendukung pelatihan atlet Tanzania untuk Olimpiade. Akhwari juga diundang untuk Olimpiade tahun 2000 di Sydney, Australia. Dan kemudian juga muncul di Beijing sebagai duta dalam persiapan untuk Summer Olympics 2008.
Kisah Akhwari tak bisa dilakukan banyak orang. Bisa jadi hanya dialah sendiri yang mampu melakukannya. Namun bagi kita, perjuangan Akhwari tetap menjadi istimewa. Dia tidak hanya menanamkan mimpi di kepalanya untuk menjadi terbaik, tapi juga mencapainya dengan semaksimal mungkin.
Hambatan yang ada hanyalah riak kecil yang harus dihadapi dan ditaklukkan. Sejatinya hambatan yang ada di depan mata bukanlah rintangan, melainkan tantangan. Bagaimana kita bisa menaklukkannya adalah tergantung pada niat dan keinginan yang kita miliki. Akhwari dengan tekad yang kuat, dan keteguhannya mengemban amanat adalah sebuah dorongan yang teramat dahsyat untuk menaklukkan semua masalah. Teruslah berlari menggapai mimpi-mimpimu.

TUKANG LEDENG (PEKERJAAN BARU BUAT TUKANG LEDENG)


Suatu hari pimpian mercedez benz, sebut saja Mr. Benz,menelepon seorang tukang ledeng yang direkomendasikan temannya untuk memperbaiki kran air yang bocor di rumah. Temannya bilang tukang ledeng yang satu ini bias diandalkan.
Ketika dihubungi ternyata sang tkang ledeng sedang banyak pekerjaan dan baru bias dating dua hari lagi. Akhrnya Mr. Benz setuju untuk menunggu dua hari.
Keesokan harinya, sang tukang ledeng menghubungi bos Mercy tersebut sekedar untuk menyampaikan terima kasih karena sudah bersedia menunggu satu hari lagi. Sang bos terkesan atas pelayanan dan cara bicara sang tukang ledeng.
Pada hari yang telah disepakati, sang tukang ledeng datang ke rumah tersebut untuk memperbaiki kran yang bocor.
Setelah kutak-katik sana-sini, kran pun selesai diperbaiki dan sang tukang ledeng pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya.
Sekitar dua minggu dari hari itu, sang tukang ledeng kembali menghubungi Mr. Benz sekedar untuk menanyakan apakah kran yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih timbul masalah?
Mr. Benz berpikir orang ini luar biasa, walaupun Cuma tukang ledeng tetapi begitu memperhatikan kepuasan pelanggan.
Beberapa bulan kemuadian Mr. Benz merekrut sang tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya. Tentu sang tukang ledeng kaget, apalagi sebelumnya ia tidak tahu orang yang dibantunya adalah pimpinan sebuah perusahaan otomotif terbesar di dunia.
Kira-kira pekerjaan apa yang ccok untuknya?
Apakah tukang tersebut akan diangkat menjadi pengawas saluran air dan perledengan di pabrik Mercedez?
Apakah keahlian di bidang pipa yang membuatnya direkrut?
Tidak. Bukan keahlian sebagai tukang pipa yang membuatnya mendapat posisi baru, tapi dedikasinya yang ingin selalu membuat pelanggan puaslah yang membuatnya menjadi pegawai terhormat.
Tukang ledeng itu bernama Christoper L. Jr. ia direkrut untuk mengurusi customer Mercedez Benz dengan tujuan utama agar pemilik mobil Mercedez puas atas pelayanan perusahaan otomotif tersebut.
Dengan pekerjaan barunya, sang tukang pipa kini harus mengembangkan bakatnya di bidang kepuasan pelanggan, sebuah bidang yang sebelumnya sama sekali tidak terpikir sebagai pekerjaan.
Sang tukang pipa tidak enyangka bahwa keramahannya melayani pelanggan, keinginannya memuaskan pelanggan, ternyata merupakan keahlian yang sangat berharga dan jarang dimiliki orang. Karena keahlian itu bukan sekedar ilmu tetapi juga menyangkut hati manusia.
Tak pernah terpikir olehnya, sebuah sikap yang dianggap sekedar nilai tambah pekerjaan ternyata mempunyai nilai besar.
Karirnya melesat hingga ia menjabat sebagai General Manager Customer Satisfaction and Pubic Relation di Mercedez Benz!
Sebuah lompatan yang tinggi bagi seorang tukang ledeng.