Rabu, 26 September 2012

kebiasaan

Suatu hari rakyat bersorak-sorai menyaksikan kehebatan keahlian memanah seorang panglima yang luar biasa. 100 kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, “Panglima memang pemanah hebat! Tetapi, itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih.”

Panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, “Tunggu sebentar!”

Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya.

Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tsb.

Panglima dan rakyat tercengang. Mereka bersorak-sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati dan hormat, tukang minyak di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, “Itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian.”

Dalam kisah ini kita dapat belajar bahwa betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is a Power!

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mugkin menjadi mungkin. karakter sukses itu hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti: berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, dan terlebih lagi : keintiman kita dengan Tuhan setiap saat…

Keunggulan terjadi berkat sebuah kebiasaan dan disiplin kegigihan. God Bless You All.

kebiasaan

Suatu hari rakyat bersorak-sorai menyaksikan kehebatan keahlian memanah seorang panglima yang luar biasa. 100 kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, “Panglima memang pemanah hebat! Tetapi, itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih.”

Panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, “Tunggu sebentar!”

Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya.

Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tsb.

Panglima dan rakyat tercengang. Mereka bersorak-sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati dan hormat, tukang minyak di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, “Itu hanya keahlian yang diperoleh dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian.”

Dalam kisah ini kita dapat belajar bahwa betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is a Power!

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mugkin menjadi mungkin. karakter sukses itu hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti: berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, dan terlebih lagi : keintiman kita dengan Tuhan setiap saat…

Keunggulan terjadi berkat sebuah kebiasaan dan disiplin kegigihan. God Bless You All.

Hidup Untuk Kerja Atau Kerja Untuk Hidup?

Hidup Untuk Kerja Atau Kerja Untuk Hidup?

Seorang Ayah dalam sebuah keluarga. Ia adalah seorang pekerja keras yang mencukupi seluruh kebutuhan hidup bagi istri dan ketiga anaknya. Ia menghabiskan malam-malam sesudah bekerja dengan menghadiri kursus-kursus, untuk mengembangkan dirinya dengan harapan suatu hari nanti dia bisa mendapatkan pekerjaan dan gaji yang lebih baik.
Kecuali hari Minggu, sang Ayah sangat susah untuk makan bersama keluarganya. Dia bekerja dan belajar sangat keras karena dia ingin menyediakan kerluarganya apa saja yang bisa dibeli dengan uang.

Setiap kali keluarganya mengeluh kalau dia tidak punya cukup waktu dengan mereka, dia selalu beralasan bahwa semuanya ini dilakukan untuk mereka. Tetapi dia sendiri juga sangat berkeinginan untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Suatu hari tibalah saatnya hasil ujian diumumkan. Sang Ayah lulus dengan prestasi gemilang! Segera sesudah itu, dia mendapat tawaran posisi yang baik sebagai Senior Supervisor dengan gaji yang menarik. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, sekarang Sang Ayah mampu memberikan keluarganya kehidupan yang lebih mewah, pakaian yang indah, makanan enak dan juga liburan ke luar negri.

Namun, keluarganya masih saja tidak bisa bertemu dengan Sang Ayah hampir dalam seluruh minggu. Dia terus bekerja keras, dengan harapan bisa dipromosikan ke jabatan manager. Untuk membuat dirinya sebagai calon yang cocok dengan jabatan itu, dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Terbuka.
Lagi, setiap saat keluarganya mengeluh kalau sang Ayah tidak menghabiskan cukup waktu untuk mereka, dia beralasan bahwa dia melakukan semua ini demi mereka. Tetapi, seringkali pula dia sangat berkeinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu lagi dengan keluarganya.

Kerja keras Sang Ayah berhasil dan dia dipromosikan. Dengan penuh sukacita, dia memutuskan untuk memperkerjakan seorang pembantu untuk membebaskan istrinya dari tugas-tugas rutin. Dia juga merasa kalau flat dengan tiga kamar sudah tidak cukup besar lagi, akan sangat baik jika keluarganya bisa menikmati fasilitas dan kenyamanan sebuah kondominium.

Setelah merasakan jerih payah kerja kerasnya selama ini, Sang Ayah memutuskan untuk lebih jauh lagi belajar dan bekerja supaya bisa dipromosikan lagi. Keluarganya makin tidak bisa sering bertemu dengan dia. Kadang-kadang Sang Ayah harus bekerja di hari Minggu untukmenemani tamu-tamunya.
Seperti yang diharapkan, kerja keras Sang Ayah berhasil lagi dan dia membeli sebuahkondominium indah yang menghadap ke pantai Singapura.

Pada malam pertama di rumah baru mereka, Sang Ayah mengatakan kepada keluarganya bahwa dia memutuskan untuk tidak mau mengambil kursus dan mengejar promosi lagi. Sejak saat itu dia ingin memberikan lebih banyak waktu lagi untuk keluarganya.
Namun, sang Ayah tidak bangun lagi keesokan harinya....

Pesan Moral :

"Jangan selalu terpaku pada rutinitas yang terjadi pada hidup anda. Berbagilah waktu dengan keluarga, karena keluarga lebih berharga dari apapun juga... "

APAKAH ANDA BEKERJA UNTUK HIDUP ATAU ANDA HIDUP UNTUK BEKERJA?

 Dialog yang INDAH..


Kalau menurut anda ini baik tolong di share apabila tdk jangan.
Tp inilah yang di sebut rahasia di balik rahasia.
☞ Aku (A): Tuhan, bolehkah aku bertanya PadaMU?
☞ Tuhan (T): Tentu, hambaku. Silahkan
☞ A: Tapi janji ya, Engkau takkan marah.
☞ T: Ya, AKU janji.
☞ A: Knapa KAU izinkan banyak HAL BURUK t'jadi padaku hari ini?
☞ T: Apa Maksudmu?
☞ A: Aku bangun terlambat.
☞ T: Ya., Trus,
☞ A: Mobilku mogok & butuh waktu lama tuk menyala.
☞ T: Oke. Trus,
☞ A: Roti yg kupesan dibuat tak seperti pesananku, hingga kumalas memakannya.
☞ T: Hmm. Trus,
☞ A: Dijalan pulang, HPku tiba2 mati saat aku b'bicara bisnis besar.
☞ T: Benar. Trus,
☞ A: Dan akhirnya, saat kusampai rumah, aku hanya ingin sedikit b'santai dg mesin pijat refleksi yg baru kubeli, tapi MATI! Knapa Tak ada yg LANCAR hari ini?
☞ T: Biar KUperjelas HambaKU, ada malaikat kematian pagi tadi, dan AKU mengirimkan malaikatKU tuk b'perang melawannya agar tak ada hal buruk t'jadi padamu. KUbiarkan terTIDUR disaat itu.
☞ A: Oh, tapi...
☞ T: AKU tak biarkan mobilmu menyala TEPAT WAKTU karna ada pengemudi mabuk lewat didepan jalan & akan MENABRAKmu.
☞ A: (merunduk)
☞ T: Pembuat burgermu sedang sakit, AKU tak ingin kau tertular, oleh karenanya KUbuatnya salah bekerja.
☞ A: (tarik nafas)
☞ T: HPmu KUbuat mati karna mereka PENIPU, KUtak mungkin biarkanmu tertipu. Lagipula kan kacaukan KONSENTRASImu dlm mengemudi bila ada yg menghubungimu kala HP menyala.
☞ A: (mataku berkaca-kaca) aku mengerti Tuhan
☞ T: Soal mesin pijat refleksi, KUtau kau blm sempat beli voucher listrik, bila mesin itu nyalakan maka ambil banyak listrikmu, KU yakin kamu tak ingin berada dlm kegelapan.
☞ A: (menangis tersedu) Maafkanku Tuhan.
☞ T: Tak apa, tak perlu meminta maaf. Belajarlah tuk percaya PADAKU.
RencanaKU padamu lebih baik dari rencanamu sendiri.
Yakinlah bahwa Tuhan selalu baik,
Yakinlah sgala Usahamu PASTI Sampai,
Belajarlah tuk slalu bersyukur atas APAPUN yg terjadi,
Karna Smua Kan INDAH Pada Waktunya.

sukses-sukses

 Contoh inspiratif buat Kita semua yang ingin sukses...

1. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN USIA ANDA

? Nelson Mandela : jadi presiden usia 76 tahun
? Steve Jobbs : jutawan usia 21 tahun
? Kolonel Sanders (KFC) : mulai bisnis umur 65 tahun
? Winston Churchill : banyak gagal dan hambatan, baru jadi PM Inggris
   usia 52 tahun.
? Bill Gates : terkaya di dunia usia 41 tahun

2. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN SUKU, AGAMA, BANGSA, WARNA KULIT DAN KETURUNAN.

? Obama : Presiden Amerika Serikat saat ini
? Jenderal Colin Powell, Martin Luther King : kulit hitam
? Confusius : anak yatim di Cina
? Charles Dickens : penulis cerita kanak-kanak Inggris, menulis di gudang, banyak naskahnya dibuang ke tong sampah oleh editornya.

3. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN (CACAT) FISIK.

? Hellen Keller : tuna netra, tuna rungu, penulis dan pendidik terkenal dunia.
? Shakespeare : cacat kaki, penulis novel.
? F.D. Roosevelt : terkena polio, presiden 32 AS.
? Beethoven : tuna rungu, komposer musik.
? Napoleon Bonaparte : sangat pendek, wajah tidak menarik, pemimpin pasukan penaklukEropa.
? Anthony Robbins : Lulusan SMA, kegemukan, merubah persepsi tentang penampilan dan cara diet menjadi langsing, motivator terkenal dunia.

4. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN.

? Thomas Alfa Edison : pendidikan SD, 2000 paten.
? Li Ka Shing : berhenti sekolah umur14 tahun, orang terkaya di Hongkong.
? Henry Ford : tidak pernah duduk di bangku sekolah
? The Wright Brother : orang biasa dan tidak berpendidikan tinggi, menciptakan pesawat terbang pertama di dunia.
? Bill Gates : orang terkaya didunia memulai bisnis setelah lulus SMA.
? Lawrence Ellison : drop out universitas, pendiri Oracle Corp, orang terkaya kedua di dunia.

5. KESUKSESAN TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN LATAR BELAKANG KELUARGA.

? Andrew Carnegie : bekerja usia 13 tahun, keluarga sangat miskin, menjadi Raja Besi Bajadunia.
? Walt Disney : usia 20 tahun pemuda miskin dan tidak terkenal, usia 30 tahun jadi usahawan terkenal.
? Abrahan Lincoln : lahir dari keluarga miskin
? Napolean Hill : dilahirkan di keluarga miskin, ibunya meninggal saat dia kecil, jadi guru motivasi terkenal dunia, bukunya Think and Grow Rich : menjadi acuan pertama bagi para motivator dunia.
? Bill Clinton : ayahnya meninggal ketika masih kecil, adiknya terlibat obat terlarang.

MENGAPA BANYAK ORANG GAGAL??

1. Tidak ada tujuan / goal yang tepat : tidak tahu apa yang diinginkan dalam hidup
2. Tidak pernah mencatat tujuan : hanya di kepala, tidak dikertas atau Goal Visualization atau sarana apapun
3. Tidak ingin bertanggung jawab atas tindakannya : selalu mencari alasan atau excuse atas kegagalannya
4. Tidak ada tindakan yang efektif : Banyak rencana, tidak ada tindakan alias No Action Talk Only (NATO)
5. Membatasi diri : menganggap tak berhak sukses karena, terlalu tua, tak punya modal, bawaan keluarga, tempat tak memungkinkan
6. Malas , tidak mau kerja keras, selalu berusaha menggunakan cara paling mudah, cepat dan hemat waktu, tapi ingin mendapatkan uang paling banyak
7. Berteman dengan teman-teman yang salah : hidup di lingkungan orang-orang yang gagal
8. Tidak bisa mengatur waktu alias salah prioritas
9. Salah memakai strategi atau cara bertindak : tidak mempunyai strategi yang paling baik. Berusaha keras, hasil nol
10. Kurang pengembangan diri: jarang membaca, mendengar kaset, seminar, mengumpulkan informasi baru dan lain-lain
11. Tidak ada kesungguhan atau komitmen untuk sukses : mudah putus asa atau menyerah pada waktu menghadapi rintangan
12. Kurang menggunakan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar
13. Kurangnya hubungan antar manusia yang baik
14. Sombong dan menganggap diri sendiri paling hebat dan berhenti belajar

berbagi dan berbahagialah

Alkisah, ada seorang anak kelas 5 SD bernama Adi. Setiap hari, Adi tiba di sekolah pagi-pagi sekali. Biasanya saat ia datang, belum ada satu pun teman sekelasnya yang datang.

Suatu hari, saat istirahat, Adi terkejut melihat bekal yang dibawanya dari rumah berkurang separuh . “Siapakah gerangan yang mengambil bekalku?” batinnya dalam hati sambil mengitarkan pandangan curiga ke seputar kelas.


Sepulang dari sekolah, diceritakan kasus bekal yang hilang kepada ibunya. “Ibu tidak lupa menyiapkan bekal untukku sebanyak dua potong kan?” tanya Adi penasaran.

“Iya, Ibu ingat sekali menyiapkan bekalmu dua potong, bukan sepotong,” jawab ibu Adi meyakinkan.
Seminggu kemudian, saat kembali ke kelas, tanpa sengaja, Adi terkejut melihat penjaga sekolah mengendap-endap memasuki kelas yang masih kosong. Dia membuka tas Adi dan mengambil sepotong bekalnya. Kemudian bergegas pergi dengan muka tampak tertekan dan murung.

Sepulang dari sekolah, Adi menceritakan kejadian itu kepada ibunya. “Ibu, ternyata pencurinya si penjaga sekolah. Apa yang harus Adi lakukan, Bu? Kalau Adi laporkan ke wali kelas atau kepala sekolah, dia pasti diberi sanksi, bahkan mungkin dikeluarkan dari sekolah. Kasihan kan, Bu. Walaupun orangnya baik, tapi yang diperbuat kan salah”.

Dengan tersenyum sayang, ibunya menjawab, “Saran ibu, jangan dilaporkan dulu ke sekolah. Ibu kenal baik keluarga penjaga sekolahmu itu. Dia bukan penjahat. Pasti karena terpaksa dia mengambil setengah bekalmu. Dan masih berbaik hati meninggalkan setengahnya untuk Adi agar Adi tidak kelaparan. Begini saja, besok akan Ibu siapkan bekal lebih banyak, dua kali dari biasanya. Adi berikan sebungkus kepada penjaga sekolah. Cukup berikan saja, tidak perlu menegur atau berkata apapun kepadanya. Kita lihat apa reaksinya, setuju?”

Keesokan harinya, Adi menemui penjaga sekolah dan menyerahkan sebungkus bekal. Penjaga sekolah terkejut sesaat, wajahnya pucat dan takjub. Dengan tangan gemetar, diterimanya bingkisan itu. Tampak matanya berkaca-kaca.

Sambil terbata-bata dia berkata, “Terima kasih, terima kasih Nak. Bapak minta maaf telah mengambil setengah jatah bekal Nak Adi. Bapak sungguh menyesal dan dihantui perasaan bersalah. Bapak lakukan karena terpaksa. Anak bapak sakit, sedangkan uang kami tidak cukup untuk membeli makanan karena istri bapak memerlukan biaya untuk melahirkan. Mohon maafkan Bapak, Nak. Bapak berjanji tidak akan mengulanginya. Dan terima kasih karena tidak melaporkan kepada pihak sekolah sehingga Bapak masih bisa bekerja. Sampaikan permintaan maaf dan terima kasih kami pada ibumu. Sungguh beliau seorang ibu yang baik dan bijak”. Sambil mengangguk senang, Adi meninggalkan penjaga sekolahnya.

Bro,
kesalahan, walau dengan alasan apapun, tidak akan menjadi benar. Mau menyadari, mengakui kesalahan, dan meminta maaf adalah sebuah kebesaran jiwa. Dan berjanji untuk tidak mengulangi adalah kebijaksanaan tertinggi.

Sebaliknya, bisa memaafkan orang yang bersalah kepada kita bahkan rela memberi bantuan dan menyadarkannya, bukan hanya damai di hati tetapi sekaligus menunjukkan kita, manusia, sebagai makhluk yang ber-Tuhan. Maka jelas sekali, jika bisa berbagi, kita akan bahagia. Share and be happy.

8X3=23

 8x3=23
Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24?


"Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".


Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan".


Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"


Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"


Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu".


Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius  berkata
kepada Yan Hui sambil tertawa: "3x8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia." Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain.


Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh."


Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang.


Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti.


Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.


Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?"


Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".


Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."


Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3x8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3x8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?"


Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu."


Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.


Cerita ini mengingatkan kita:


Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya.

Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.


Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.


Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.


Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.

Bersikeras melawan atasan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.

Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.

Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga


Kemenangan bukanlah soal medali, tapi terlebih dulu adalah kemenangan terhadap diri dan lebih penting kemenangan di dalam hati

makan siang dengan Tuhan


Ada suatu kisah mengenai seorang pemuda kecil yang ingin bertemu dengan Tuhan. Ia tahu bahwa itu memerlukan sebuah perjalanan jauh untuk pergi ke tempat dimana Tuhan tinggal, jadi ia menyiapkan segala bawaannya yakni makanan kecil Twinkies dan sebuah enam pak rootbeer, dan ia memulai perjalanannya.

Ketika ia pergi sejauh kira-kira tiga blok, ia bertemu dengan seorang wanita tua. Ia hanya duduk di taman memandang burung-burung merpati. Pemuda kecil itu duduk di sampingnya dan membuka tas perlengkapannya. Ia ingin untuk meminum rootbeer-nya dan ia memperhatikan bahwa wanita tua itu terlihat kelaparan jadi ia menawarkan wanita tua itu Twinkies-nya. Ia dengan senang hati menerimanya dan tersenyum kepadanya. Senyumnya begitu cantik hingga pemuda kecil itu ingin melihatnya lagi, jadi ia menawarkan wanita tua itu sekaleng rootbeer. Sekali lagi, ia tersenyum kepadanya. Pemuda kecil itu senang sekali! Mereka duduk di situ sepanjang sore hanya makan dan tersenyum, tetapi mereka tak mengucapkan sepatah kata pun.

Lalu gelap pun mulai menyelimuti, pemuda kecil tu menyadari betapa lelahnya ia dan ia harus bangkit untuk pergi tetapi sebelum ia melangkah lebih jauh lagi; ia berputar kembali, berlari kepada sang wanita tua tadi, dan memberikan ia sebuah pelukan. Wanita tua itu memberikan senyum terbaiknya. Ketika pemuda kecil itu membuka pintu rumahnya, tak lama kemudian ibunya terkejut melihat kegembiraan yang teraut di wajah putranya. Ia bertanya kepadanya, “Apa yang kau lakukan pada hari ini hingga membuat kamu begitu gembira?” Ia menjawab, “Saya makan siang dengan Tuhan.” Tetapi sebelum ibunya sudah merespon, ia menambahkan, “Ibu tahu? Ia memiliki senyum tercantik yang pernah saya lihat!”

Di tempat yang lain, sang wanita tua, yang juga tersuntik oleh kegembiraan, kembali ke rumahnya. Putranya terkejut oleh tampak kedamaian di wajah ibunya dan ia bertanya, “Ibu, apa yang Ibu lakukan hari ini hingga membuat Ibu begitu gembira?” Ibunya menjawab, “Saya memakan Twinkies di taman dengan Tuhan.” Tetapi sebelum putranya merespon, ia menambahkan, “Kamu tahu, ia lebih muda dari yang saya perkirakan.”

Terlalu sering kita meremehkan kekuatan dari sentuhan, sebuah senyuman, kata-kata yang manis, telinga yang mendengar, sebuah pujian yang tulus, atau perhatian yang kecil, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah kehidupan menjadi berbalik. Orang-orang datang ke dalam kehidupan kita untuk sebuah alasan, sebuah musim waktu, atau seluruh masa hidup kita. Rangkullah semuanya!

Selasa, 25 September 2012

kisah karpet

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan"

Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.”

“Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya

"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut
pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif,


KISAH BATU RUBI YANG RETAK


Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu rubi yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya, dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu rubi itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.

Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut.

“Mohon ampun, Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula.”
Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan.

Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk menghadap.

“Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu rubi kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan mencoba memperbaikinya. ”

“Baiklah, niat baikmu aku kabulkan,” kata baginda sambil memberikan batu tersebut.

Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu berkata, “Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu rubi retak ini menjadi lebih indah.”

Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan batu rubi itu, raja akhirnya setuju. Maka, ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok.

Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata rubi yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah. Baginda sangat gembira, “Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah.”

Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah membuat raja yang dicintainya berbahagia.

Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain.

Tidak ada yang manusia yang sempurna didunia ini, selalu ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih sukses dan bernilai!

KISAH BATU RUBI YANG RETAK


Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu rubi yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya, dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu rubi itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.

Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut.

“Mohon ampun, Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula.”
Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan.

Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk menghadap.

“Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu rubi kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan mencoba memperbaikinya. ”

“Baiklah, niat baikmu aku kabulkan,” kata baginda sambil memberikan batu tersebut.

Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu berkata, “Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu rubi retak ini menjadi lebih indah.”

Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan batu rubi itu, raja akhirnya setuju. Maka, ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok.

Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata rubi yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah. Baginda sangat gembira, “Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah.”

Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah membuat raja yang dicintainya berbahagia.

Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain.

Tidak ada yang manusia yang sempurna didunia ini, selalu ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih sukses dan bernilai!

 KESOMBONGAN KITA


Di tengah-tengah sebuah training yang saya ikuti, sang trainer memberikan arahannya.

"Letakkan kedua tangan kalian di dada kalian masing-masing!" seorang trainer memulai instruksinya.
"Letakkan, trus, dan rapat hingga kalian merasakan detak jantung kalian masing-masing!" lanjut beliau.

Aku pun menuruti kata-katanya, kuletakkan kedua tanganku perlahan ke atas dadaku.

Kucari-cari sebentar, dan akhirnya terasalah detak jantungku.

Aku pun menunggu instruksi selanjutnya.

"Letakkan dan rasakan detak jantung Anda..!!" begitu instruksi beliau, "Jika sudah terasa, sekarang katakan kepada jantung Anda, Berhenti..!!"

Aku pun agak bingung dengan instruksi tersebut namun tak urung kulakukan juga.

"Katakan, dan perintahkan kepada jantung Anda untuk berhenti!, katakan pada ia untuk berhenti!!"

"Tidak mungkin!!' teriakku dalam hati, "Tidak mungkin bisa!!"

entah, apakah trainer tersebut mendengar apa yang kami rasakan, ia pun melanjutkan kata-katanya..

"Lihatlah.. rasakanlah..!! bahkan jantung kita pun bukan milik kita...!!",

Seketika itu pula, Degg, diri ini kontan tersadar apa maksud dari semua ini.

Ya Tuhan,begitu sering diri ini lupa, bahkan jantung, apa yang ada di dalam diri kita ini sekalipun.. bukan milik kita.

DYING INSIDE


Puluhan tahun yang lalu, di sebuah desa di California ada seorang
tua, pekerjaan beliau adalah tukang asah pisau keliling. Setiap hari
orang tua tersebut berkeliling dari rumah ke rumah untuk menawarkan
jasanya. Beliau berkeliling sambil membunyikan lonceng kecil, untuk
menarik perhatian orang.

Pada awalnya, banyak sekali orang yang memanfaatkan jasa beliau.
Setiap hari selalu ada saja orang yang mengasahkan pisau ataupun
gunting mereka ke orang tua tersebut. Dengan pekerjaan mengasah
pisau, orang tua tersebut bisa menghidupi keluarganya.

Tahun demi tahun berlalu, jaman semakin modern dan membuat segalanya
menjadi praktis. Demikian juga, pisau-pisau maupun gunting-gunting
yang ada di pasaran semakin berkualitas dan murah. Sehingga perlahan-
lahan tidak ada lagi orang yang mengasahkan pisau atau guntingnya.
Mereka lebih memilih untuk membeli yang baru daripada mengasahkannya.

Akibatnya, tidak ada lagi orang yang membutuhkan jasa orang tua si
pengasah pisau tersebut. Tetapi setiap hari orang tua tersebut tetap
berkeliling seperti biasa, dengan harapan masih ada orang yang mau
memanfaatkan jasanya.

Awalnya, orang tua tersebut masih bersemangat. Tapi lama-kelamaan,
semangatnya semakin kendur karena dia merasa tidak ada lagi orang
yang membutuhkan dia. Waktu berlalu, akhirnya tidak lama, orang tua
tersebut meninggal. Ada yang mengatakan bahwa orang tua tersebut
meninggal karena kanker. Tapi sebenarnya apa yang menyebabkan orang
tua tersebut meninggal?

Apa yang akan Anda rasakan bila tidak ada lagi orang yang membutuhkan
Anda?
Anda akan merasa "dying inside!".

Menurut teori kebutuhan Abraham Maslow, kebutuhan manusia yang paling
tinggi adalah aktualisasi diri. Anda akan merasa sangat berarti bila
Anda dibutuhkan oleh banyak orang. Oleh karena itu, buatlah sesuatu
yang dapat membuat diri Anda dibutuhkan, kembangkan potensi diri Anda!

Aktualisasi Diri


Seorang pemuda merasa tidak puas dengan pekerjaannya, entah karena gajinya yang tidak sesuai keinginan atau karena karirnya yang jalan di tempat. Untuk mengatasi hal tersebut pemuda itu terus berpindah pekerjaan. Suatu hari pemuda itu bertemu dengan temannya yang kini sudah menjabat sebagai direktur. Lalu ia mengeluhkan nasibnya yang tidak juga berubah dan menanyakan resep sukses temannya hingga dapat menjadi direktur di usia yang masih muda.


Teman si pemuda itu lalu mengatakan bahwa dia tidak mempunyai rahasia sukses. Yang ada hanyalah mengaktualisasi diri dan fokus pada kekuatan diri dan berusaha mengurangi kelemahan yang ada. Kemudian dia juga menceritakan pengalamannya. Sebelum ia menjabat sebagai direktur, ia juga mengalami hal yang juga dirasakan oleh pemuda itu. Dia merasa jenuh dengan pekerjaannya yang itu – itu juga dan berusaha keras untuk menanggulangi rasa jenuh itu dengan berbagai cara. Sampai pada suatu hari, dia menyadari bahwa dia mempunyai kelebihan di bidang penjualan. Akhirnya dia memfokuskan diri pada bidang tersebut dengan terus belajar dan belajar.

Mengganti pekerjaan dan pindah tempat kerja adalah hal yang biasa terjadi, namun janganlah pindah kerja ini dijadikan suatu ajang pelarian diri suatu masalah. Jika kita belum berhasil, yakinkan diri bahwa itu bukan karena kita tidak mampu tapi karena kita belum memaksimalkan semua kekuatan yang kita miliki. Jika kita mau mengaktualisasikan diri dengan menggali kemampuan dalam diri terus menerus, maka karir dipastikan akan meningkat lebih pesat dan kesuksesan menanti kita disana. Manusia itu disadari atau tidak akan menuju ke aktualisasi diri. Tapi kalau kita sadar dan lebih tahu bahwa kita berproses pada aktualisasi diri maka kesadaran ini akan membawa pada kemajuan.

Aktualisasi diri adalah bagaimana kita mengembangkan kekuatan diri kita sendiri. Dan untuk mempraktekkan aktualisasi diri diperlukan kesehatan dan kekayaan mental (kepercayaan diri, disiplin, tanggung jawab, dan integritas), karena dengan ini semua maka kita tahu mengenai kelebihan kita dan mampu mencapai apa yang diinginkan.

Minggu, 02 September 2012

katak melawan kangguru

 Alkisah disebuah padang rumput australia, para binatang berdebat tentang siapa yang melompat lebih jauh dan lebih cepat diantara semua binatang.
Katak dan kangguru menjadi favorit pilihan mereka, tapi mereka tidak mencapai keputusan, sehingga akhirnya diadakan lomba untuk melihat siapa yang tercepat.
Maka berkumpulah semua katak dan kangguru untuk berlomba. Melihat posturnya saja, semua penonton sudah bisa menduga bagaimana hasilnya.
"Mana mungkin katak bisa menang, tidak terinjak saja sudah bagus!".
"Satu lompatan kangguru, sudah sama dengan 4 kali katak melompat, tidak ada harapan buat katak!".
Semua penonton sudah menduga kangguru menang.
Perlombaanpun dimulai. Benar saja, satu persatu katak tertinggal dibelakang, huuuu penonton menyoraki.
Tapi anehnya ada satu katak yang terus melompat melaju dan melompat lagi. Tidak mempedulikan "caci maki" penonton yang menyorakinya. Ia terus melompat dan melompat menyusul kangguru satu demi satu, sampai akhirnya memenangkan perlombaan tersebut.
Semua penonton bergegas ingin melihatnya. Mereka tak sabar bertanya apa yang membuat katak itu bisa menang. Katak itu diam saja, tidak menjawab. Rahasia kegigihan dan kemenangan si katak ternyata sederhana sekali, katak itu tuli.
» Sebelum termakan omongan orang lain yang mengatakan "anda tidak bisa" atau "anda tidak berbakat", sebaiknya ingat kembali bahwa masa depan kita adalah milik kita. Jangan biarkan oranglain mencuri mimpi kita! Jangan biarkan oranglain menghancurkan mimpi kita dengan penilaian mereka.
Ingat bro, yang berhak menentukan nasib kita adalah, kita sendiri..

hidup harus seimbang

 Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri. Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah. "Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?" Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari". Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?" Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya." Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis. Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua". "Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis". Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati". =====================================================================
 Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah. Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup.